Jumat, 27 Mei 2011

Bagaimana menerapkan pendidikan karakter di sekolah?

Menurut Ratna Megawangi, Founder Indonesia Heritage Foundation, ada tiga tahap pembentukan karakter:

J MORAL KNOWING : Memahamkan dengan baik pada anak tentang arti kebaikan. Mengapa harus berperilaku baik. Untuk apa berperilaku baik. Dan apa manfaat berperilaku baik

J MORAL FEELING : Membangun kecintaan berperilaku baik pada anak yang akan menjadi sumber energi anak untuk berperilaku baik. Membentuk karakter adalah dengan cara menumbuhkannya.

J MORAL ACTION : Bagaimana membuat pengetahuan moral menjadi tindakan nyata. Moral action ini merupakan outcome dari dua tahap sebelumnya dan harus dilakukan berulang-ulang agar menjadi moral behavior

Dengan tiga tahapan ini, proses pembentukan karakter akan jauh dari kesan dan praktik doktrinasi yang menekan, justru sebaliknya, siswa akan mencintai berbuat baik karena dorongan internal dari dalam dirinya sendiri.

Masih menurut Indonesia Heritage Foundation, ada 9 pilar karakter yang harus ditumbuhkan dalam diri anak:

1. Cinta Allah, dgn segenap ciptaanNya

2. Kemandirian ,tanggung jawab

3. Kejujuran, bijaksana

4. Hormat, santun

5. Dermawan, suka menolong, gotong royong

6. Percaya diri, kreatif, bekerja keras

7. Kepemimpinan, keadilan

8. Baik hati, rendah hati

9. Toleransi, Kedamaian, kesatuan

Namun, menurut kami (SD IT Darul Abror), ada 10 karakter yang Insya Allah akan kami bentuk pada output lulusan kami:
1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)
2. Shahihul Ibadah (Ibadah yang benar)
3. Matinul Khuluq (Akhlak yang kokoh)
4. Qowiyyul Jismi (Jasmani yang kuat)
5. Mutsaqqoful Fikri (Ilmiah dalam berpikir)
6. Mujahadatul Linafsihi (Berjuang melawan hawa nafsu)
7. Harishun Ala Waqtihi (Pandai mengatur waktu)
8. Munazhzhamun fi Syuunihi (Profesional dalam suatu urusan)
9. Qodirun Alal Kasbi (Mandiri)
10. Nafi’un Lighoirihi (Bermanfaat bagi orang lain)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa kasih komentar yang konstruktif yaaa...