Minggu, 26 September 2010

Jangan Lupakan Golden Age Anak

Kemarin saya berdiskusi dengan salah seorang orang tua murid. Beliau mengatakan, seharusnya TK itu jangan dulu digembleng dengan tujuan calistung. Dalam arti, ketika TK anak sudah harus mampu menulis, membaca, dan berhitung. Mungkin itulah konsep yang selama ini beliau terapkan pada anaknya. Anaknya sudah kelas 3 namun kemampuan berbahasannya masih minim.



Namun, mungkin beliau lupa, bahwa anak punya masa yang dinamakan golden age. Anak bisa langsung menguasai skill tertentu, tidak harus menunggu ia harus membaca dulu, kemudian ia baru bisa menulis. Semuanya bisa dilakukan secara sekaligus.



Masih ingat ketika ada doktor cilik usia 5 tahun yang bisa menghafal al-qur'an? atau kini, ada banyak jutaan balita yang mempunyai kemampuan berbahasa inggris-arab-indonesia-bahasa sukunya- sekaligus?



Ada banyak hal yang bisa dilakukan Ibu untuk anaknya supaya anak belajar lebih cepat. Ibu bisa mengenalkan huruf hijaiiyah dan latin langsung di usia 2 tahun dengan metode cantol. Misalnya, huruf alif=a= gambar api. atau Ibu menghadirkan huruf di ruang makan seperti nughet alphabet, roti yang ada hurufnya, sayuran yang ditata seperti huruf dalam piring, dan sebagainya.



Ibu juga bisa mengenalkan anak pada komputer. Misalnya menulis berbagai huruf yang bermakna dengan tinta warna-warni untuk kemudian di-print dan ditempel di kamar.



Yang pasti, bila ada seseorang yang mengatakan, "Kamu kalau di bangku sekolah jangan terlalu serius belajarnya, nanti jenuh..." saya katakan tidak! Mau dikemanakan hadist nabi "Carilah Ilmu dari buaian ibu sampai liang lahat" dan program pendidikan kita "long life education"?