Assalamu'alaikum wr wb...
Kami ucapkan selamat pada Talitha Dzatil Himmah, putri dari Bapak M. Ramdan Taufik dan Ibu Rika yang telah mendapat nilai tertinggi pada tes masuk Gelombang I di SDIT Darul Abror, semoga prestasi yang didapatkan bisa dipertahankan dan ditingkatkan...
Barokalloh dan ahlan wa sahlan wa marhaban anakku...
sekolah alternatif untuk generasi unggulan
Selasa, 31 Mei 2011
Senin, 30 Mei 2011
GURU KREATIF
1. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email facebook, dan twitter.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswanya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7. Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
TheApple.com : Where Teachers Meet and Learn
theapple.monster.com
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.
4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
5. Bisa berkomunikasi dengan Baik Orang Tua
Seorang guru yang baik menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu update informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan isu lainnya. Mereka membuat diri mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email facebook, dan twitter.
6. Punya harapan yang tinggi pada siswanya
Seorang guru yang baik memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
7. Pengetahuan tentang Kurikulum
Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka dengan sekuat tenaga memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
8. Pengetahuan tentang subyek yang diajarkan
Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Seorang guru yang baik memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
9. Selalu memberikan yang terbaik untuk Anak-anak dan proses Pengajaran
Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
10. Punya hubungan yang berkualitas dengan Siswa
Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat menghormati dengan siswa dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.
TheApple.com : Where Teachers Meet and Learn
theapple.monster.com
Adalah Facebook
Nak,
Suatu hari kau akan tahu apa yang namanya facebook
Atau facebook ini akan ber-reinkarnasi menjadi nama lain di masa remajamu
Apapun itu namanya…
Situs jejaring sosial ini memiliki banyak kegunaan
Namun tak sedikit pula kesia-siaan yang terdapat padanya…
Bayangkan, Nak..
Banyak orang yang menunda waktu shalat karena sibuk ber-facebook
Atau ada yang tertipu uang jutaan, karena terbius tawaran
Menggiurkan dari orang jahat yang memanfaatkan situs ini
Atau ada juga anak yang tak mau mengindahkan panggilan orangtuanya
Hanya karena sedang asyik ngobrol dengan ‘teman maya’-nya
Ada juga yang menghabiskan uang orangtuanya dengan
Memboroskan pulsa untuk bermain facebook juga
Dan ada juga anak yang ke mana pun menenteng notebook hingga tak terpisah
darinya sekejap pun
Bahkan ketika berkunjung ke rumah kakeknya, bukannya bercengkrama dengan
nenek kakek yang merindukannya
namun asyik ngobrol dengan teman facebook-nya!
Duh, nak…ummi sungguh tak mau kau terbius pengaruh buruk facebook
Ummi khawatir begitu ganasnya pergaulan mencengkram masa depan, keshalehan, juga
kecerdasanmu
Hanya karena kesenangan semu semata…
Cerdas menggunakan teknologi ya, Nak…
Supaya Allah tak marah padamu, juga pada ummi yang diamanahkan
Untuk mengajarimu nilai kebaikan…
(Dikutip dari buku Ajari Anakmu Cinta karya Toni Raharjo dan Melly Raharjo)
Suatu hari kau akan tahu apa yang namanya facebook
Atau facebook ini akan ber-reinkarnasi menjadi nama lain di masa remajamu
Apapun itu namanya…
Situs jejaring sosial ini memiliki banyak kegunaan
Namun tak sedikit pula kesia-siaan yang terdapat padanya…
Bayangkan, Nak..
Banyak orang yang menunda waktu shalat karena sibuk ber-facebook
Atau ada yang tertipu uang jutaan, karena terbius tawaran
Menggiurkan dari orang jahat yang memanfaatkan situs ini
Atau ada juga anak yang tak mau mengindahkan panggilan orangtuanya
Hanya karena sedang asyik ngobrol dengan ‘teman maya’-nya
Ada juga yang menghabiskan uang orangtuanya dengan
Memboroskan pulsa untuk bermain facebook juga
Dan ada juga anak yang ke mana pun menenteng notebook hingga tak terpisah
darinya sekejap pun
Bahkan ketika berkunjung ke rumah kakeknya, bukannya bercengkrama dengan
nenek kakek yang merindukannya
namun asyik ngobrol dengan teman facebook-nya!
Duh, nak…ummi sungguh tak mau kau terbius pengaruh buruk facebook
Ummi khawatir begitu ganasnya pergaulan mencengkram masa depan, keshalehan, juga
kecerdasanmu
Hanya karena kesenangan semu semata…
Cerdas menggunakan teknologi ya, Nak…
Supaya Allah tak marah padamu, juga pada ummi yang diamanahkan
Untuk mengajarimu nilai kebaikan…
(Dikutip dari buku Ajari Anakmu Cinta karya Toni Raharjo dan Melly Raharjo)
Jumat, 27 Mei 2011
Bagaimana menerapkan pendidikan karakter di sekolah?
Menurut Ratna Megawangi, Founder Indonesia Heritage Foundation, ada tiga tahap pembentukan karakter:
J MORAL KNOWING : Memahamkan dengan baik pada anak tentang arti kebaikan. Mengapa harus berperilaku baik. Untuk apa berperilaku baik. Dan apa manfaat berperilaku baik
J MORAL FEELING : Membangun kecintaan berperilaku baik pada anak yang akan menjadi sumber energi anak untuk berperilaku baik. Membentuk karakter adalah dengan cara menumbuhkannya.
J MORAL ACTION : Bagaimana membuat pengetahuan moral menjadi tindakan nyata. Moral action ini merupakan outcome dari dua tahap sebelumnya dan harus dilakukan berulang-ulang agar menjadi moral behavior
Dengan tiga tahapan ini, proses pembentukan karakter akan jauh dari kesan dan praktik doktrinasi yang menekan, justru sebaliknya, siswa akan mencintai berbuat baik karena dorongan internal dari dalam dirinya sendiri.
Masih menurut Indonesia Heritage Foundation, ada 9 pilar karakter yang harus ditumbuhkan dalam diri anak:
1. Cinta Allah, dgn segenap ciptaanNya
2. Kemandirian ,tanggung jawab
3. Kejujuran, bijaksana
4. Hormat, santun
5. Dermawan, suka menolong, gotong royong
6. Percaya diri, kreatif, bekerja keras
7. Kepemimpinan, keadilan
8. Baik hati, rendah hati
9. Toleransi, Kedamaian, kesatuan
Namun, menurut kami (SD IT Darul Abror), ada 10 karakter yang Insya Allah akan kami bentuk pada output lulusan kami:
1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)
2. Shahihul Ibadah (Ibadah yang benar)
3. Matinul Khuluq (Akhlak yang kokoh)
4. Qowiyyul Jismi (Jasmani yang kuat)
5. Mutsaqqoful Fikri (Ilmiah dalam berpikir)
6. Mujahadatul Linafsihi (Berjuang melawan hawa nafsu)
7. Harishun Ala Waqtihi (Pandai mengatur waktu)
8. Munazhzhamun fi Syuunihi (Profesional dalam suatu urusan)
9. Qodirun Alal Kasbi (Mandiri)
10. Nafi’un Lighoirihi (Bermanfaat bagi orang lain)
J MORAL KNOWING : Memahamkan dengan baik pada anak tentang arti kebaikan. Mengapa harus berperilaku baik. Untuk apa berperilaku baik. Dan apa manfaat berperilaku baik
J MORAL FEELING : Membangun kecintaan berperilaku baik pada anak yang akan menjadi sumber energi anak untuk berperilaku baik. Membentuk karakter adalah dengan cara menumbuhkannya.
J MORAL ACTION : Bagaimana membuat pengetahuan moral menjadi tindakan nyata. Moral action ini merupakan outcome dari dua tahap sebelumnya dan harus dilakukan berulang-ulang agar menjadi moral behavior
Dengan tiga tahapan ini, proses pembentukan karakter akan jauh dari kesan dan praktik doktrinasi yang menekan, justru sebaliknya, siswa akan mencintai berbuat baik karena dorongan internal dari dalam dirinya sendiri.
Masih menurut Indonesia Heritage Foundation, ada 9 pilar karakter yang harus ditumbuhkan dalam diri anak:
1. Cinta Allah, dgn segenap ciptaanNya
2. Kemandirian ,tanggung jawab
3. Kejujuran, bijaksana
4. Hormat, santun
5. Dermawan, suka menolong, gotong royong
6. Percaya diri, kreatif, bekerja keras
7. Kepemimpinan, keadilan
8. Baik hati, rendah hati
9. Toleransi, Kedamaian, kesatuan
Namun, menurut kami (SD IT Darul Abror), ada 10 karakter yang Insya Allah akan kami bentuk pada output lulusan kami:
1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)
2. Shahihul Ibadah (Ibadah yang benar)
3. Matinul Khuluq (Akhlak yang kokoh)
4. Qowiyyul Jismi (Jasmani yang kuat)
5. Mutsaqqoful Fikri (Ilmiah dalam berpikir)
6. Mujahadatul Linafsihi (Berjuang melawan hawa nafsu)
7. Harishun Ala Waqtihi (Pandai mengatur waktu)
8. Munazhzhamun fi Syuunihi (Profesional dalam suatu urusan)
9. Qodirun Alal Kasbi (Mandiri)
10. Nafi’un Lighoirihi (Bermanfaat bagi orang lain)
Pendidikan Karakter pada Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT)
Sekolah Dasar Islam Terpadu menjadikan pendidikan karakter sebagai pilar utama dalam proses penyelenggaraannya. Oleh karena itu, SD IT mengembangkan prinsip-prinsip pendidikan sebagai berikut:
1. Menjadikan Islam sebagai landasan filosofis.
2. Mengintegrasikan nilai Islam ke dalam bangunan kurikulum.
3. Menerapkan dan mengembangkan metode pembelajaran untuk mencapai optimalisasi proses belajar mengajar.
4. Mengedepankan qudwah hasanah dalam membentuk karakter peserta didik.
5. Menumbuhkan biah solihah dalam iklim dan lingkungan sekolah: menumbuhkan kemaslahatan dan meniadakan kemaksiatan dan kemungkaran.
6. Melibatkan peran-serta orangtua dan masyarakat dalam mendukung tercapainya tujuan pendidikan.
7. Mengutamakan nilai ukhuwwah dalam semua interaksi antar warga sekolah.
8. Membangun budaya rawat, resik, rapih, runut, ringkas, sehat dan asri.
9. Menjamin seluruh proses kegiatan sekolah untuk selalu berorientasi pada mutu.
10. Menumbuhkan budaya profesionalisme
Da'i Sejati
Da'i sejati
adalah da'i yang berorientas melangit
namun berperilaku membumi
Da'i sejati,
tidaklah mendekatkan orang lain kepada dirinya
namun hanya mendekatkan kepada Allah semata
Da'i sejati,
takkan mengeluh karena perih
takkan rubuh karena letih
Da'i sejati
sibuk menebar manfaat bagi ummat
kata dan perilakunya adalah maslahat
Khoirunnas anfa'uhum linnas
Seebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat untuk orang lain
Begitulah, da'i sejati
adalah da'i yang berorientas melangit
namun berperilaku membumi
Da'i sejati,
tidaklah mendekatkan orang lain kepada dirinya
namun hanya mendekatkan kepada Allah semata
Da'i sejati,
takkan mengeluh karena perih
takkan rubuh karena letih
Da'i sejati
sibuk menebar manfaat bagi ummat
kata dan perilakunya adalah maslahat
Khoirunnas anfa'uhum linnas
Seebaik-baiknya manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat untuk orang lain
Begitulah, da'i sejati
Rahasia Kepintaran (?) Yahudi
Artikel Dr Stephen Carr Leon patut menjadi renungan bersama. Stephen menulis dari pengamatan langsung. Setelah berada 3 tahun di Israel karena menjalani housemanship dibeberapa rumah sakit di sana. Dirinya melihat ada beberapa hal yang menarik yang dapat ditarik sebagai bahan tesisnya, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar?"
Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.
Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.
Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.
Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?”
Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius."
Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.
Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.
Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),” ungkapnya.
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.
Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.
Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.
Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!!!” katanya.
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun di universitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Anda terperanjat?
Itulah kenyataannya.
Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?
Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.
Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran.
Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.
Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur’an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka. Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.
Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.
Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.
Benarkah merokok dapat melahirkan generasi “Goblok!” kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini. “Lihat saja Indonesia,” katanya seperti dalam tulisan itu.
Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!
“Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika sedunia? Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?
Ketika tahun kedua, akhir bulan Desember 1980, Stephen sedang menghitung hari untuk pulang ke California, terlintas di benaknya, apa sebabnya Yahudi begitu pintar? Kenapa Tuhan memberi kelebihan kepada mereka? Apakah ini suatu kebetulan? Atau hasil usaha sendiri?
Maka Stephen tergerak membuat tesis untuk Phd-nya. Sekadar untuk Anda ketahui, tesis ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data-data yang setepat mungkin.
Marilah kita mulai dengan persiapan awal melahirkan. Di Israel, setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu akan sering menyanyi dan bermain piano. Si ibu dan bapak akan membeli buku matematika dan menyelesaikan soal bersama suami.
Stephen sungguh heran karena temannya yang mengandung sering membawa buku matematika dan bertanya beberapa soal yang tak dapat diselesaikan. Kebetulan Stephen suka matematika.
Stephen bertanya, “Apakah ini untuk anak kamu?”
Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius."
Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya.
Kembali ke matematika tadi, tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai genap melahirkan.
Hal lain yang Stephen perhatikan adalah cara makan. Sejak awal mengandung dia suka sekali memakan kacang badam dan korma bersama susu. Tengah hari makanan utamanya roti dan ikan tanpa kepala bersama salad yang dicampur dengan badam dan berbagai jenis kacang-kacangan.
Menurut wanita Yahudi itu, daging ikan sungguh baik untuk perkembangan otak dan kepala ikan mengandungi kimia yang tidak baik yang dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Ini adalah adat orang orang Yahudi ketika mengandung. menjadi semacam kewajiban untuk ibu yang sedang mengandung mengonsumsi pil minyak ikan.
Ketika diundang untuk makan malam bersama orang orang Yahudi. Begitu Stephen menceritakan, “Perhatian utama saya adalah menu mereka. Pada setiap undangan yang sama saya perhatikan, mereka gemar sekali memakan ikan (hanya isi atau fillet),” ungkapnya.
Biasanya kalau sudah ada ikan, tidak ada daging. Ikan dan daging tidak ada bersama di satu meja. Menurut keluarga Yahudi, campuran daging dan ikan tak bagus dimakan bersama. Salad dan kacang, harus, terutama kacang badam.
Uniknya, mereka akan makan buah buahan dahulu sebelum hidangan utama. Jangan terperanjat jika Anda diundang ke rumah Yahudi Anda akan dihidangkan buah buahan dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) dahulu kemudian buah buahan, ini akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Akibatnya lemah dan payah untuk memahami pelajaran di sekolah.
Di Israel, merokok adalah tabu, apabila Anda diundang makan dirumah Yahudi, jangan sekali kali merokok. Tanpa sungkan mereka akan menyuruh Anda keluar dari rumah mereka. Menyuruh Anda merokok di luar rumah mereka.
Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan nikotin dapat merusakkan sel utama pada otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok bakal membawa generasi yang cacat otak ( bodoh). Suatu penemuan yang dari saintis gen dan DNA Israel.
Perhatian Stephen selanjutnya adalah mengunjungi anak-anak Yahudi. Mereka sangat memperhatikan makanan, makanan awal adalah buah buahan bersama kacang badam, diikuti dengan menelan pil minyak ikan (code oil lever).
Dalam pengamatan Stephen, anak-anak Yahudi sungguh cerdas. Rata rata mereka memahami tiga bahasa, Hebrew, Arab dan Inggris. Sejak kecil mereka telah dilatih bermain piano dan biola. Ini adalah suatu kewajiban. Menurut mereka bermain musik dan memahami not dapat meningkatkan IQ. Sudah tentu bakal menjadikan anak pintar.
Ini menurut saintis Yahudi, hentakan musik dapat merangsang otak.
Tak heran banyak pakar musik dari kaum Yahudi.
Seterusnya di kelas 1 hingga 6, anak anak Yahudi akan diajar matematika berbasis perniagaan. Pelajaran IPA sangat diutamakan. Di dalam pengamatan Stephen, “Perbandingan dengan anak anak di California, dalam tingkat IQ-nya bisa saya katakan 6 tahun kebelakang!!!” katanya.
Segala pelajaran akan dengan mudah di tangkap oleh anak Yahudi. Selain dari pelajaran tadi olahraga juga menjadi kewajiban bagi mereka. Olahraga yang diutamakan adalah memanah, menembak dan berlari. Menurut teman Yahudi-nya Stephen, memanah dan menembak dapat melatih otak fokus. Disamping itu menembak bagian dari persiapan untuk membela negara.
Selanjutnya perhatian Stephen ke sekolah tinggi (menengah). Di sini murid-murid digojlok dengan pelajaran sains. Mereka didorong untuk menciptakan produk. Meski proyek mereka kadangkala kelihatannya lucu dan memboroskan, tetap diteliti dengan serius. Apa lagi kalau yang diteliti itu berupa senjata, medis dan teknik. Ide itu akan dibawa ke jenjang lebih tinggi.
Satu lagi yg di beri keutamaan ialah fakultas ekonomi. Saya sungguh terperanjat melihat mereka begitu agresif dan seriusnya mereka belajar ekonomi. Diakhir tahun di universitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek. Mereka harus memperaktekkanya. Anda hanya akan lulus jika team Anda (10 pelajar setiap kumpulan) dapat keuntungan sebanyak $US 1 juta!
Anda terperanjat?
Itulah kenyataannya.
Kesimpulan, pada teori Stephen adalah, melahirkan anak dan keturunan yang cerdas adalah keharusan. Tentunya bukan perkara yang bisa diselesaikan semalaman. Perlu proses, melewati beberapa generasi mungkin?
Kabar lain tentang bagaimana pendidikan anak adalah dari saudara kita di Palestina. Mengapa Israel mengincar anak-anak Palestina. Terjawab sudah mengapa agresi militer Israel yang biadab dari 27 Desember 2008 kemarin memfokuskan diri pada pembantaian anak-anak Palestina di Jalur Gaza.
Seperti yang kita ketahui, setelah lewat tiga minggu, jumlah korban tewas akibat holocaust itu sudah mencapai lebih dari 1300 orang lebih. Hampir setengah darinya adalah anak-anak.
Selain karena memang tabiat Yahudi yang tidak punya nurani, target anak-anak bukanlah kebetulan belaka. Sebulan lalu, sesuai Ramadhan 1429 Hijriah, Ismali Haniya, pemimpin Hamas, melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang sudah hafidz al-Quran.
Anak-anak yang sudah hafal 30 juz Alquran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. "Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Alquran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?" demikian pemikiran yang berkembang di pikiran orang-orang Yahudi.
Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Alquran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan al-Qur’an. Tak ada main Play Station atau game bagi mereka. Namun kondisi itu memacu mereka untuk menjadi para penghafal yang masih begitu belia. Kini, karena ketakutan sang penjajah, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.
Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Bagaimana perbandingan perhatian pemerintah Indonesia dalam membina generasi penerus dibanding dengan negara tetangganya.
Ambil contoh tetangga kita yang terdekat adalah Singapura. Contoh yang penulis ambil sederhana saja, Rokok. Singapura selain menerapkan aturan yang ketat tentang rokok, juga harganya sangat mahal.
Benarkah merokok dapat melahirkan generasi “Goblok!” kata Goblok bukan dari penulis, tapi kata itu sendiri dari Stephen Carr Leon sendiri. Dia sudah menemui beberapa bukti menyokong teori ini. “Lihat saja Indonesia,” katanya seperti dalam tulisan itu.
Jika Anda ke Jakarta, di mana saja Anda berada, dari restoran, teater, kebun bunga hingga ke musium, hidung Anda akan segera mencium bau asak rokok! Berapa harga rokok? Cuma US$ .70cts !!!
“Hasilnya? Dengan penduduknya berjumlah jutaan orang berapa banyak universitas? Hasil apakah yang dapat dibanggakan? Teknologi? Jauh sekali. Adakah mereka dapat berbahasa selain dari bahasa mereka sendiri? Mengapa mereka begitu sukar sekali menguasai bahasa Inggris? Ditangga berapakah kedudukan mereka di pertandingan matematika sedunia? Apakah ini bukan akibat merokok? Anda fikirlah sendiri?
Kamis, 26 Mei 2011
Hadist Of The Day
Hadits No. 698
Dari Abu Qotadah al-Anshory Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam perna ditanya mengenai puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: "Ia menghapus dosa-dosa tahun lalu dan yang akan datang." Beliau juga ditanya tentang puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: "Ia menghapus dosa-dosa tahun yang lalu." Dan ketika ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab: "Ia adalah hari kelahiranku, hari aku diutus, dan hari diturunkan al-Qur'an padaku." Riwayat Muslim
Hadits No. 699
Dari Abu Ayyub Al-Anshory Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa shaum Ramadhan, kemudian diikuti dengan shaum enam hari pada bulan Syawwal, maka ia seperti shaum setahun." Riwayat Muslim.
Hadits No. 700
Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jika seorang hamba shaum sehari waktu perang di jalan Allah, niscaya Allah akan menjauhkannya dengan puasa itu dari api neraka sejauh 70 tahun perjalanan." Muttafaq Alaihi.
Hadits No. 701
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam biasa shaum sehingga kami menyangka beliau tidak akan berbuka dan beliau berbuka sehingga kami menyangka beliau tidak akan shaum. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau shaum dalam suatu bulan lebih banyak daripada bulan Sya'ban. Muttafaq Alaihi.
Hadits No. 702
Abu Dzar Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan kita untuk shaum tiga hari dalam sebulan, yaitu pada tanggal 13,14, dan 15. Riwayat Nasa'i dan Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban.
Hadits No. 703
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak diperbolehkan bagi seorang perempuan shaum di saat suaminya di rumah, kecuali dengan seizinnya." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Muslim. Abu Dawud menambahkan: "Kecuali pada bulan Ramadhan."
Hadits No. 704
Dari Abu Said Al-Khudry bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang shaum pada dua hari, yakni hari raya Fithri dan hari raya Kurban. Muttafaq Alaihi.
Hadits No. 705
Dari Nubaitsah al-Hudzaliy Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hari-hari tasyriq adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla." Riwayat Muslim.
Hadits No. 706
'Aisyah dan Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Tidak diizinkan shaum pada hari-hari tasyriq, kecuali orang yang tidak mendapatkan hewan kurban (di Mina saat ibadah haji). Riwayat Bukhari.
Hadits No. 707
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah mengkhususkan malam Jum'at untuk bangun beribadah dibanding malam-malam lainnya dan janganlah mengkhususkan hari Jum'at untuk shaum dibanding hari-hari yang lainnya, kecuali jika seseorang di antara kamu sudah terbiasa shaum." Diriwayatkan oleh Muslim.
Hadits No. 708
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu shaum pada hari Jum'at, kecuali ia shaum sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya." Muttafaq Alaihi.
Hadits No. 709
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila bulan Sya'ban telah lewat setengah, maka janganlah engkau shaum." Riwayat Imam Lima dan diingkari oleh Ahmad.
Hadits No. 710
Dari al-Shomma' binti Busr Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah shaum pada hari Sabtu, kecuali yang telah diwajibkan atasmu. Jika seseorang di antara kamu hanya mempunyai kulit anggur atau ranting pohon, hendaknya ia mengunyahnya." Riwayat Imam Lima dan para perawinya dapat dipercaya, namun hadits itu mudltharib. Malik menilainya munkar dan Abu Dawud berkata: Hadits itu mansukh (oleh hadits nomer 43 berikut).
Hadits No. 711
Dari Ummu Salamah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam paling sering shaum pada hari Sabtu dan Ahad, dan beliau bersabda: "Dua hari tersebut adalah hari-hari raya orang musyrik dan aku ingin menentang mereka." Dikeluarkan oleh Nasa'i. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dengan lafadz ini.
Hadits No. 712
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang untuk shaum hari raya arafah di Arafah. Riwayat Imam Lima selain Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dan Hakim. Hadits munkar menurut Al-'Uqaily.
Hadits No. 713
Dari Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak ada puasa bagi orang yang shaum selamanya." Muttafaq Alaihi.
Hadits No. 714
Menurut riwayat Muslim dari hadits Abu Qotadah dengan lafadz: "Tidak puasa dan tidak berbuka."
Dari Abu Qotadah al-Anshory Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam perna ditanya mengenai puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: "Ia menghapus dosa-dosa tahun lalu dan yang akan datang." Beliau juga ditanya tentang puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: "Ia menghapus dosa-dosa tahun yang lalu." Dan ketika ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab: "Ia adalah hari kelahiranku, hari aku diutus, dan hari diturunkan al-Qur'an padaku." Riwayat Muslim
Hadits No. 699
Dari Abu Ayyub Al-Anshory Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa shaum Ramadhan, kemudian diikuti dengan shaum enam hari pada bulan Syawwal, maka ia seperti shaum setahun." Riwayat Muslim.
Hadits No. 700
Dari Abu Said Al-Khudry Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Jika seorang hamba shaum sehari waktu perang di jalan Allah, niscaya Allah akan menjauhkannya dengan puasa itu dari api neraka sejauh 70 tahun perjalanan." Muttafaq Alaihi.
Hadits No. 701
'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam biasa shaum sehingga kami menyangka beliau tidak akan berbuka dan beliau berbuka sehingga kami menyangka beliau tidak akan shaum. Dan aku tidak pernah melihat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyempurnakan puasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihat beliau shaum dalam suatu bulan lebih banyak daripada bulan Sya'ban. Muttafaq Alaihi.
Hadits No. 702
Abu Dzar Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan kita untuk shaum tiga hari dalam sebulan, yaitu pada tanggal 13,14, dan 15. Riwayat Nasa'i dan Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban.
Hadits No. 703
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak diperbolehkan bagi seorang perempuan shaum di saat suaminya di rumah, kecuali dengan seizinnya." Muttafaq Alaihi dan lafadznya menurut riwayat Muslim. Abu Dawud menambahkan: "Kecuali pada bulan Ramadhan."
Hadits No. 704
Dari Abu Said Al-Khudry bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang shaum pada dua hari, yakni hari raya Fithri dan hari raya Kurban. Muttafaq Alaihi.
Hadits No. 705
Dari Nubaitsah al-Hudzaliy Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hari-hari tasyriq adalah hari-hari untuk makan dan minum serta berdzikir kepada Allah 'Azza wa Jalla." Riwayat Muslim.
Hadits No. 706
'Aisyah dan Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata: Tidak diizinkan shaum pada hari-hari tasyriq, kecuali orang yang tidak mendapatkan hewan kurban (di Mina saat ibadah haji). Riwayat Bukhari.
Hadits No. 707
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah mengkhususkan malam Jum'at untuk bangun beribadah dibanding malam-malam lainnya dan janganlah mengkhususkan hari Jum'at untuk shaum dibanding hari-hari yang lainnya, kecuali jika seseorang di antara kamu sudah terbiasa shaum." Diriwayatkan oleh Muslim.
Hadits No. 708
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu shaum pada hari Jum'at, kecuali ia shaum sehari sebelumnya atau sehari sesudahnya." Muttafaq Alaihi.
Hadits No. 709
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Apabila bulan Sya'ban telah lewat setengah, maka janganlah engkau shaum." Riwayat Imam Lima dan diingkari oleh Ahmad.
Hadits No. 710
Dari al-Shomma' binti Busr Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Janganlah shaum pada hari Sabtu, kecuali yang telah diwajibkan atasmu. Jika seseorang di antara kamu hanya mempunyai kulit anggur atau ranting pohon, hendaknya ia mengunyahnya." Riwayat Imam Lima dan para perawinya dapat dipercaya, namun hadits itu mudltharib. Malik menilainya munkar dan Abu Dawud berkata: Hadits itu mansukh (oleh hadits nomer 43 berikut).
Hadits No. 711
Dari Ummu Salamah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam paling sering shaum pada hari Sabtu dan Ahad, dan beliau bersabda: "Dua hari tersebut adalah hari-hari raya orang musyrik dan aku ingin menentang mereka." Dikeluarkan oleh Nasa'i. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dengan lafadz ini.
Hadits No. 712
Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang untuk shaum hari raya arafah di Arafah. Riwayat Imam Lima selain Tirmidzi. Hadits shahih menurut Ibnu Khuzaimah dan Hakim. Hadits munkar menurut Al-'Uqaily.
Hadits No. 713
Dari Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tidak ada puasa bagi orang yang shaum selamanya." Muttafaq Alaihi.
Hadits No. 714
Menurut riwayat Muslim dari hadits Abu Qotadah dengan lafadz: "Tidak puasa dan tidak berbuka."
Perjalanan Menjadi Orang Tua Sukses
PERJALANAN MENJADI ORANG TUA SUKSES
Dalam konteks menjadi orang tua atau guru, jika melihat definisi diatas berarti setiap orang tua dan guru harus senantiasa memaksimalkan setiap detik dalam proses mendidik anak jika kita ingin memiliki anak yang bermutu juga. Orang tua dan guru harus memahami mengenai bagaimana cara membangun seorang anak. Karena menjadi orang tua tidak ada sekolahnya, maka orang tua harus terus mencari informasi agar tepat dalam membangun seorang anak
Proses pendidikan anak dimulai sejak pemilihan pasangan hidup. Di butuhkan penyamaan visi dalam pernikahan, karena sejatinya setelah menikah kita di tuntut menjadi orang tua. Di perlukan komitmen bersama sejak awal pernikahan.
Setelah menikah calon orang tua yang bermutu amat memperhatikan apa yang di konsumsinya. Kualitas ovum dan sperma sangat di tentukan oleh makanan yang dikonsumsi. Kualitas ovum dan sperma ini sangat menentukan bagaimana kualitas anak yang akan di kandung oleh seorang ibu. Dalam Islam saat istri dan suami akan berhubungan pun di perintahkan untuk membaca do’a agar anak yang di kandung menjadi anak yang sholeh.
Saat dalam kandungan, sebelum menjadi janin di perlukan proses dari mulai pertemuan antara sel sperma dan sel ovum sampai terbentuk menjadi janin. Perkembangan janin ini di mulai dengan pembentukan sel otak. Di butuhkan nutrisi yang lengkap dan cukup dalam proses ini, sedangkan seorang ibu harus melewati masa awal kehamilan yang cukup berat. Saat inilah di perlukan dukungan dari para suami untuk memotivasi ibu dan menguatkan sang calon ibu.
Sembilan bulan dalam proses kehamilan di butuhkan pengetahuan yang luas, karena membangun anak juga bisa di mulai sejak anak dalam kandungan. Indra yang paling awal terbentuk adalah indra telinga. Anak harus kita ajak komunikasi terus dalam kandungan. Kata-kata yang diucapkan oleh orang tua akan terekam di alam bawah sadar anak. Di dalam buku “Mengapa Syurga di Bawah Telapak Kaki Ibu” di ceritakan tentang seorang ibu (dengan level pendidikan S3), beliau adalah konsultan pendidikan lembaga internasional. “Sewaktu saya berkunjung ke perkampungan atau semacam pesantren di London, waktu itu saya sedang hamil enam bulan. Salah seorang Kyai di sama menyapa saya dengan sebuah pertanyaan “Maukah saya beri tahu agar akidah anak dalam kandungan ibu terpelihara?” saya menjawab “tentu mau.” Dia mengatakan berusahalah khatan Al Qur’an sebelum anak ini lahir. Insya Allah akidahnya nanti akan terpelihara. Khatam? Selama ini saya belum terbayang oleh saya. Yang saya tahu selama hamil hanya membaca surah Maryam dan Surah Yusuf saja. Tetapi saya berusaha. Pada kehamilan yang kedua saya mampu membaca khatam sampai dua kali. Dan tiga kali sampai kehamilan yang ketiga. Subhanallah, tingkat kecerdasan anak saya sesuai berapa banyak yang saya membaca Al Qur’an selama hamil. Alhamdulillah anak ketiga pada usia 12 tahun sudah hafal Al Qur’an dan itu muncul dari dirinya sendiri.
Bayi manusia lahir dengan milyaran sel otak yang butuh di sambungkan satu dengan lainnya. Tugas orang tualah adalah menyambungkan milyaran sel otak tersebut. Dimulai dengan menginformasikan semua yang ada dan terjadi di sekitar anak dan lingkungannya. Kita tidak hanya cukup dengan memberikan mainan, tetapi juga kita harus menginformasikannya. Misalnya saat anak menyentuh apapun yang ada di sekitar, kita harus memverbalkannya. Saat anak menyentuh mainannya yang berwarna merah berbentuk lingkaran, kita bisa informasikan “sekarang kita adek sedang pegang lingkaran berwarna merah” saat anak menarik kita informasikan lagi “adek sekarang menarik mainannya” sehingga anak memahami informasi sejak dini.
Setiap sambungan sel otak terbangun berarti sebuah konsep baru terbangun dan sebuah kemampuan baru dimiliki oleh seorang anak. Setiap bangunan memmerlukan bahan baku dan proses. Bahan-bahan di sini adalah bersumber dari maknan sedangkan proses adalah semua interaksi orang tua, orang-orang di sekitarnya anak ataupun lingkungan yang kontak dengan bayi.
Bila interaksi positif, maka otak anak akan terbangun hal yang positif juga, tetapi sebaliknya jika interaksi yang terjadi negatif akan terbangun hal yang negatif juga. Apa yang di bangun di awal akan di simpan di limbic anak di awal kehidupannya yang akan mempengaruhi kerja otak pusat berfikirnya pada hari-hari berikutnya.
Milyaran sel otak yang dimiliki oleh seorang anak bisa rusak atau mati bahkan jika orang tua melakukan tiga hal, yang pertama marah, lalu melarang dan memerintah. Lalu apa yang harus dilakukan?
Orang tua harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk membangun otak anak. Memerintah, melarang dan marah memang mudah di lakukan, untuk membuat anak tidak melakukan suatu hal lagi. Yang harus di lakukan oleh orang tua adalah memberikan anak pengertian mengapa itu tidak boleh dilakukan, member informasi mana yang bahaya atau tidak, memberi anak informasi mengapa anak harus melakukan suatu hal. Dan yang paling penting adalah memberikan contoh dan teladan yang baik.
Pada anak-anak yang masih bayi, orang tua harus mampu melabelkan apa yang dilakukan oleh anak. Misalnya saat anak berdiri dengan dua kakinya kita bisa mengatakan “Umi sekarang berdiri dengan dua kaki. Nanti kalau umi sudah lebih besar, umi bisa berjalan, berlari, dan melompat.” Saat anak menunjuk tangannya ke atas kipas angin yang berputar “itu namanya kipas angin nak… Kipasnya berputar dengan energy listrik sehingga menghasilkan angin yang membuat tubuh kita dingin.” Ketika anak bermain dengan mainannya kita juga bisa bilang “Umi pegang mainan dengan tangan kanan, sekarang umi pindahkan mainan dari tangan kanan ke tangan kiri.” Dengan melabelkan, anak akan mengetahui banyak hal dan informasi yang di dengarnya akan masuk ke otak pusat berfikir dan akan di simpan ke dalam limbic sebagai infomasi jangka panjang.
Bagaimana tidak melarang jika anak akan memegang barang yang membahayakan. Pada anak-anak usia dini, kita harus melakukan intervensi fisik terlebih dahulu, baru memberi pengertian. Misal saja, saat anak memegang kabel yang membahayakan angkat dan pindahkan anak ke tempat yang aman dahulu, baru informasikan kepada anak, bahwa yang ia pegang kabel yang di aliri listrik, kalau di pegang bisa kesetrum dan itu membahayakan untuk dirinya. Di perlukan ketenangan dan kesabaran para orang tua untuk senantiasa memberikan informasi terus menerus kepada anak-anak. Informasi harus terus di sampaikan agar anak benar-benar mengerti dan memahami.
Beberapa orang bertanya, dalam islam bukankah banyak perintah maupun larangan? Lalu bagaimana dong. Allah memerintahkan seseorang melakukan suatu hal atau melarang pasti ada manfaatnya. Kita harus memahami itu semua, mungkin ini hikmah mengapa ayat yang pertama kali Allah turunkan adalah “Iqro” bacalah. Kita harus mampu membaca apa yang ada di langit dan di bumi. Sebelum memerintahkan sholat, Rasul kita terlebih dahulu menanamkan kecintaan kepada Allah. Sehingga anak memiliki kesadaran untuk sholat tanpa di perintah-perintah. Saat sholat orang dewasa di sekitar anak harus memberikan contoh untuk bergegas sholat, mencontohkan sholat yang khusyu.’ Ketika adzan berkumandang, ajak anak dengan memberikan informasi “Alhamdulillah sudah adzan dzhuhur, kita bersiap ke mushola yuk. Buat yang makannya belum selesai, silahkan manfaatkan waktu dengan baik, karena kita akan sholat berjama’ah. Saat sholat, kita harus member contoh, kita bisa sampaikan pesan singkat sebelum sholat “Saat sholat yang kita ucapkan hanya bacaan sholat, dan bagian tubuh yang di gerakkan hanya yang seharusnya kita gerakkan saat sholat.
PENGARUH TELEVISI
Dalam sebuah dialog perkembangan orang tua mengenai perkembangan putranya, seorang konsultan tubuh kembang anak menyampaikan tentang hasil observasinya. Saat itu di sampaikan mengenai kemampuan proprioseptip anak tersebut yang masih butuh di bangun. Sistem proprioseptip menyampaikan informasi ke otak melalui berbagai gerakan tubuh. Jika sistem ini belum terbangun pada anak, anak akan mengalami kesulitan dalam belajar. Anak akan cepat lelah dan biasanya pekerjaannya tidak selesai.
Kami mendiskusikan berbagai hal yang menyebabkan kurang terbangunnya sistem proprioseptip anak. Diantaranya sistem sekolah di TK yang terlalu dini mengenalkan calistung sehingga kurang memperhatikan pembangunan otot-otot anak melalui stimulasi motorik. Dan pola asuh orang tua yang kurang dalam melatih motorik anak. Aktifitas keseharian anak juga perlu di perhatikan. Saat ini hampir di semua rumah memiliki televisi atau play station yang tentunya menjadi mainan favorit anak. Padahal sudah banyak penelitian mengenai dampak negatif dari televisi atau play station. Aktifitas menonton yang pasif ini menyebabkan otot-otot anak kurang terlatih, sehingga sistem proprioseptipnya kurang terbangun juga.
Anak dilahirkan dengan 10 miliar neuron (sel syaraf) di otaknya. Tiga tahun pertama sejak lahir merupakan periode di mana miliaran sel glial terus bertambah untuk memupuk neuron. Sel-sel syaraf ini dapat membentuk ribuan sambungan antarneuron yang disebut dendrite yang mirip sarang laba-laba, dan axon yang berbentuk memanjang.
Otak anak usia 6 - 7 tahun besarnya dua pertiga otak orang dewasa, tapi memiliki 5 - 7 kali lebih banyak sambungan antarneuron daripada otak anak usia 18 bulan atau orang dewasa. Otak mereka memang punya kemampuan besar untuk menyusun ribuan sambungan antarneuron. Namun, kemampuan itu berhenti pada umur 10 - 11 tahun jika tidak dikembangkan atau digunakan. Saat itu enzim tertentu dilepaskan dalam otak dan melarutkan semua jalur atau "urat" syaraf (pathways) yang tidak termielinasi dengan baik (mielinasi adalah proses pembungkusan jalur syaraf dengan myelin yang berujud protein-lemak).
Perkembangan otak anak yang sedang tumbuh melalui tiga tahapan, mulai dari otak primitif (action brain), otak limbik (feeling brain), dan akhirnya ke neocortex (atau disebut juga thought brain, otak pikir).
Meski saling berkaitan, ketiganya punya fungsi sendiri-sendiri. Otak primitif mengatur fisik kita untuk bertahan hidup, mengelola gerak refleks, mengendalikan gerak motorik, memantau fungsi tubuh, dan memproses informasi yang masuk dari pancaindera. Saat menghadapi ancaman atau keadaan bahaya, bersama dengan otak limbik, otak primitif menyiapkan reaksi "hadapi atau lari" (fight or flight response) bagi tubuh. "Kita akan bereaksi secara fisik dan emosi lebih dulu sebelum otak pikir sempat memproses informasi," papar dr. Susan.
Otak limbik memproses emosi seperti rasa suka dan tidak suka, cinta dan benci. Otak ini sebagai penghubung otak pikir dan otak primitif. Maksudnya, otak primitif dapat diperintah mengikuti kehendak otak pikir, di saat lain otak pikir dapat "dikunci" untuk tidak melayani otak limbik dan primitif selama keadaan darurat, yang nyata maupun yang tidak.
Sedangkan otak pikir, yang merupakan bentuk daya pikir tertinggi dan bagian otak yang paling objektif, menerima masukan dari otak primitif dan otak limbik. Namun, ia butuh waktu lebih banyak untuk memproses informasi, termasuk image, dari otak primitif dan otak limbik. Otak pikir juga merupakan tempat bergabungnya pengalaman, ingatan, perasaan, dan kemampuan berpikir untuk melahirkan gagasan dan tindakan.
Mielinasi saraf otak berlangsung secara berurutan, mulai dari otak primitif, otak limbik, dan otak pikir. Jalur syaraf yang makin sering digunakan membuat mielin makin menebal. Makin tebal mielin, makin cepat impuls syaraf atau perjalanan sinyal sepanjang "urat" syaraf. Karena itu, anak yang sedang tumbuh dianjurkan menerima masukan dari lingkungannya sesuai dengan perkembangannya.
Di samping itu, anak juga membutuhkan pengalaman yang merangsang pancaindera. Namun, indera mereka perlu dilindungi dari rangsangan yang berlebihan karena anak-anak itu ibarat sepon.
"Mereka menyerap apa saja yang dilihat, didengar, dicium, dirasakan, dan disentuh dari lingkungan mereka. Kemampuan otak mereka untuk memilah atau menyaring pengalaman rasa yang tidak menyenangkan dan berbahaya belum berkembang," papar Susan.
Rangsangan dan perkembangan indera itu pada gilirannya akan mengembangkan bagian tertentu dari otak primitif yang disebut reticular activating system (RAS). RAS ini pintu masuk di mana kesan yang ditangkap setiap indera saling berkoordinasi sebelum diteruskan ke otak pikir.
RAS merupakan wilayah di otak yang membuat kita mampu memusatkan perhatian. Kurangnya stimulasi, atau sebaliknya stimulasi yang berlebihan, ditambah lagi dengan gerakan motorik kasar dan halus yang tidak berkembang secara baik, bisa menyebabkan rusaknya perhatian terhadap lingkungan.
Sebelum anak berusia empat tahun, otak primitif dan otak limbik sudah 80% termielinasi. Setelah umur 6 - 7 tahun mielinasi bergeser ke otak pikir. Awalnya dari belahan otak kanan yang antara lain bertugas merespons citra visual. Ketika menonton TV, belahan otak kanan inilah yang paling dominan kerjanya.
Sedangkan ketika membaca, menulis, dan berbicara, belahan otak kiri yang dominan. Tugas utama otak kiri ialah berpikir secara analitis dan menyusun argumen logis langkah demi langkah. Ia menganalisis suara dan makna bahasa (misalnya, kemampuan mencocokkan suara dengan alfabet), juga mengelola keterampilan otot halus.
Aktivitas motorik kasar seperti lompat tali, memanjat, lari, serta aktivitas motorik halus macam menggambar, merenda, membuat origami, dan bikin kue merupakan akitivitas penting bagi proses mielinasi C. collosum. Jalur ini memungkinkan kemampuan berpikir analitis (otak kiri) dan intuitif (otak kanan) untuk saling mempengaruhi. Sejumlah ahli neuropsikologi percaya, buruknya perkembangan jembatan ini mempengaruhi komunikasi efektif antara belahan otak kanan dan kiri. Diduga, inilah penyebab timbulnya kesulitan perhatian dan belajar pada anak.
Televisi sesungguhnya hanya memberikan informasi kepada dua indera: mata dan telinga. Padahal ketajaman visual dan pandangan tiga dimensional pada anak belum berkembang sepenuhnya sampai usia empat tahun. Gambar yang dihasilkan layar televisi itu gambar dua dimensi, tidak fokus dan kabur karena tersusun dari titik-titik sinar. Itu membuat mata anak-anak harus memaksa diri agar gambar menjadi jelas.
Televisi, juga barang elektronik lain, memancarkan gelombang elektromagnetik. Maka disarankan, posisi menonton setidaknya 120 cm dari TV dan 45 cm dari layar komputer.
Sistem visual yang meliputi kemampuan mencari (search out), memindai (scan), memfokus, dan mengidentifikasi apa yang masuk ke bidang pandang, terganggu oleh kegiatan menonton TV. Padahal keterampilan visual ini perlu dikembangkan dalam kaitannya dengan membaca efektif. Saat menonton, pupil mata anak tidak melebar, dan nyaris tidak ada gerakan mata yang justru penting dalam kegiatan membaca. Mata dituntut terus bergerak dari kiri ke kanan halaman saat membaca.
Kemampuan untuk memusatkan perhatian juga mengandalkan sistem visual ini. Sementara itu gambar-gambar televisi yang berubah secara cepat tiap 5 - 6 detik pada kebanyakan tayangan acara dan 2 - 3 detik pada iklan, membuat otak pikir tidak punya kesempatan memproses image. Padahal otak pikir perlu 5 - 6 detik untuk memproses gambar begitu mendapat stimulus.
Membaca buku, berjalan-jalan di alam, atau bercakap dengan orang lain - di mana anak punya kesempatan untuk merenung dan berpikir - jauh lebih mendidik daripada menonton TV.
Kegiatan ini meniadakan pengalaman berharga itu. Menonton TV merupakan pekerjaan tanpa akhir, tanpa tujuan, dan tak bikin "kenyang". Tidak seperti makan dan tidur yang bisa bikin perut kenyang dan badan tidak capek lagi, menonton TV tidak ada ujungnya. "TV membuat anak ingin terus menonton tanpa pernah merasa puas," ungkap Susan.
Sesame Street dan kebanyakan acara televisi untuk anak, papar Susan, meletakkan belahan otak kiri dan sebagian belahan otak kanan ke dalam gelombang alfa (slow wave of inactivity). Televisi membius fungsi-fungsi otak pikir dan merusak keseimbangan serta interaksi antara belahan otak kiri dan kanan.
Secara umum, membaca menghasilkan gelombang beta cepat dan aktif, sedangkan menonton televisi meningkatkan gelombang alfa lambat di belahan otak kiri dan kanan. Belahan kiri merupakan pusat penting dalam kegiatan membaca, menulis, dan berbicara. Otak kiri merupakan tempat di mana simbol-simbol abstrak (misalnya huruf-huruf alfabet) dikaitkan dengan bunyi. Sumber cahaya televisi yang berpendar dan bergetar diduga ada kaitannya dengan meningkatnya aktivitas gelombang lambat itu.
Otak primitif tidak dapat membedakan mana gambar riil dan mana gambar di TV karena penglihatan merupakan tanggung jawab otak pikir. Karena itu, ketika TV menayangkan gambar-gambar close-up dan gambar-gambar bercahaya secara tiba-tiba, otak primitif bersama otak limbik segera menyiapkan respons "hadapi atau lari" dengan melepaskan hormon dan bahan kimia ke seluruh tubuh. Degup jantung dan tekanan darah naik. Darah yang mengalir ke otot-otot anggota badan meningkat, bersiap-siap menghadapi keadaan bahaya.
Karena itu terjadi dalam tubuh tanpa diikuti gerakan-gerakan yang sesuai dari anggota badan, maka acara-acara TV tertentu sesungguhnya meletakkan kita ke dalam suatu keadaan stres atau kecemasan kronis. Berbagai studi menunjukkan, pada orang dewasa yang mengalami stres kronis pertumbuhan belahan otak kirinya terhenti (atrophy).
Ketika otak anak dipapari rangsangan visual sekaligus suara, yang diserap hanyalah visualnya. Ilustrasi tentang fenomena ini dapat dilihat pada sekelompok anak (6 - 7 tahun) yang disuguhi tontonan video yang suaranya tidak sesuai dengan gerakan visualnya. Begitu ditanya, mereka tidak ngeh kalau suara dan gambarnya tidak klop. Itu artinya, mereka tidak menyerap isi tontonannya. Begitu pula dengan Sesame Street.
Agar anak lebih menyukai aktifitas membaca atau bermaian, harus dimulai dari orang tua terlebih dahulu. Orang tua haruslah memberi teladan dengan tidak menonton televisi dan mengalihkan pada aturan lain. Ayah dan bunda harus memiliki pemahaman yang sama dalam hal ini sehingga anak tidak bingung.
BUKAN WAKTUNYA MENYALAHKAN
Orang tua terdiri dari ibu dan ayah. Ibu dan ayah menjadi teladan bagi anak-anak. Sering orang tua saling menyalahkan ketika anaknya mengalami kendala dalam perkembangan. Padahal baik ayah maupun bunda seharusnya memiliki paradigma yang sama dalam mengasuh anak. Tugas ayah bukan hanya bekerja untuk menafkahi keluarga. Pendidikan keluarga tidak bisa hanya dengan mengandalkan ibu saja.
Secara umum, ayah dan ibu memiliki peran yang sama dalam pengasuhan anak-anaknya. Namun ada sedikit perbedaan sentuhan dari apa yang ditampilkan oleh ayah dan ibu.
Peran ibu antara lain menumbuhkan perasaan mencintai dan mengasihi pada anak melalui interaksi yang jauh melibatkan sentuhan fisik dan kasih sayang. Menumbuhkan kemampuan berbahasa pada anak melalui kegiatan-kegiatan bercerita dan mendongeng, serta melalui kegiatan yang lebih dekat dengan anak, yakni berbicara dari hati ke hati kepada anak. Mengajarkan tentang peran jenis kelamin perempuan, tentang bagaimana harus bertindak sebagai perempuan, dan apa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari seorang perempuan.
Sedangkan peran ayah, menumbuhkan rasa percaya diri dan kompeten pada anak melalui kegiatan bermain yang lebih kasar dan melibatkan fisik baik di dalam maupun di luar ruang. Menumbuhkan kebutuhan akan hasrat berprestasi pada anak melalui kegiatan mengenalkan anak tentang berbagai kisah tentang cita-cita. Mengajarkan tentang peran jenis kelamin laki-laki, tentang bagaimana harus bertindak sebagai laki-laki, dan apa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari laki-laki.
Penelitian di Amerika menemukan fakta, peran ayah berdampak signifikan dalam hal pengasuhan anak. Seorang anak yang dibimbing oleh ayah yang peduli, perhatian dan menjaga komunikasi, akan cenderung berkembang menjadi anak yang lebih mandiri, kuat, dan memiliki pengendalian emosional yang lebih baik, dibandingkan anak yang tidak memiliki ayah seperti ini. Dalam kajian psikologi, ada temuan menarik yang bisa kita pakai untuk mendudukkan peranan ibu dan ayah. Seperti yang dikutip Philip G. Zimbardo, Scott, (1979), dalam bukunya Psychology & Life, ayah punya kontribusi besar untuk memprediksi keberhasilan anak dalam karier atau studi. Bahkan, peranan ayah lebih powerfull ketimbang lembaga akademik.
John Gottman dan Joan De Claire dalam buku Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional, juga mengungkap beberapa hasil penelitian pentingnya peran ayah dalam pendidikan anak-anaknya, khususnya dalam perkembangan emosional sang anak. Beberapa penelitian lainnya membuktikan, keterlibatan ayah dalam kehidupan perkembangan anak laki-laki menghasilkan kesuksesan dalam persahabatan dan prestasi akademis anak. Sedang bagi anak perempuan, membuat anak cenderung tidak longgar dalam aktivitas seksual dan lebih bisa membangun hubungan yang sehat ketika dewasa. Jelaslah, ayah dan ibu yang bersama-sama melakukan pengasuhan akan lebih memberikan kenyamanan bagi sang anak. Dalam Islam tidak dibedakan secara biologis siapa yang berperan dalam pengasuhan. Sebab, hadis Rasul menyebutkan peran orang tua amat dominan dalam perkembangan anaknya. Kedua orang tua sungguh sangat memiliki peran dalam mewarnai dunia anak-anaknya.
Nabi Muhammad saw., bersabda: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanya-lah yang menjadikannya Nasrani, Yahudi atau Majusi.” (HR. Bukhari).
Dalam Hadis tersebut nyata bahwa dalam Islam, peran mendidik dan mengasuh anak bukan mutlak kewajiban seorang ibu. Bahkan dalam Alquran banyak kisah-kisah yang menceritakan besarnya peran ayah dalam pendidikan anak. Salah satu contoh yang paling jelas adalah kisah Luqman yang direkam dalam Alquran dan diabadikan dalam salah satu surat Alquran. Di sana diceritakan mengenai Luqman yang sedang memberikan nasihat kepada anak-anaknya (QS. Luqman: 13, dan seterusnya). Sebab itu, seruan untuk mengajak ayah dalam pengasuhan buah hati bukanlah suatu hal yang tanpa alasan. Jika mengharap akan lahir generasi yang jauh lebih unggul dari yang diharapkan, mari mulai bersama lelaki dan perempuan bekerjasama membangun kehidupan di dalam rumah dalam melakukan pengasuhan.
Kita harus mulai membiasakan diri berbagi tugas dan terlibat langsung dalam pengasuhan dan perawatan anak. Atur jadwal dengan ibu, kapan giliran ayah bertugas memandikan anak, mengganti popoknya, membuat susu, dan menemani sang anak ketika sulit tidur. Atau kapan ayah membacakan cerita pengantar tidur, berdiskusi tentang apa yang dialami sang anak bersama teman-temannya, serta menjalin komunikasi untuk membantu sang anak melihat persoalan yang dialaminya. Dengan terlibat langsung dalam pengasuhan dan perawatan, akan terjalin hubungan emosional antara ayah dan anak. Akan ada kedekatan yang muncul, dan sang anak akan bisa merasakan perhatian dan kehadiran ayah di sisinya.
Sungguh Rasulullah saw. telah memberi contoh kepada kita, pada masa dimana merupakan hal tabu bagi seorang ayah memiliki anak perempuan, apalagi kemudian menimang anaknya di depan umum untuk menunjukkan kasih sayangnya. Namun sungguh Nabi malah melakukan itu di depan umum. Pasti ada maksud yang ingin disampaikannya kepada umatnya dengan sikapnya yang demikian. Bahwasanya, sungguh terlibat dalam hal pengasuhan anak bagi seorang ayah adalah sama utamanya dengan kebaikan lainnya. Bahkan Nabi memberi peringatan bagi sahabat yang tidak pernah membelai anaknya dalam ungkapan bahwa sungguh orang yang demikian telah meninggalkan rahmat dan kebaikan di hatinya. Dalam hadis Nabi saw., disebutkan:
“Suatu ketika seorang sahabat mengunjungi Rasulullah saw. Ketika itu ia mendapati Rasul tengah bercengkrama dan membelai kedua cucunya, Hasan dan Husain. Ia terkejut melihat apa yang dilakukan Rasul dan berkata, “Wahai Rasulullah! Apakah engkau juga membelai anak-anak, saya punya sepuluh anak-anak tapi saya belum pernah membelai bahkan salah satu pun dari mereka.” Kemudian Rasulullah mengangkat matanya dan berkata, “Tampaknya rahmat dan kebaikan telah meninggalkan hati Anda.”
Tak jarang saling menyalahkan juga menimpa guru dan orang tua. Padahal kalau kita lihat mengenai definisi di atas tentang orang tua, maka guru termasuk orang tua juga bagi anak. Jika anak mengalami masalah di sekolah, orang tua dan guru harus bisa berdialog mencari penyebab sehingga dapat memecahkan masalah. Saat ini dibutuhkan kejujuran dari kedua belah pihak. Sharing antara guru dan orang tua bisa dijadikan sarana berbagi ilmu. “Ah… ibu kan belum merasakan punya anak.” Kadang terlontar kepada guru terutama yang belum menikah dan punya anak. Padahal kalau di hitung-hitung waktu anak-anak di sekolah jumlahnya hampir sama dengan pertemuan efektif ibu dan ayah dengan anak-anak. Dan di sekolah guru bukan hanya membangun satu atau dua anak, minimal 10 anak, bahkan lebih dari itu. Peran orang tua baik ayah maupun ibu di rumah serta guru di sekolah tak bisa di lepaskan, sehingga di perlukan kerjasama yang sinergi antara orang tua di rumah dengan guru di sekolah.
BELAJAR DAN TERUS BELAJAR
Menjadi orang tua bermutu bukan di butuhkan usaha dan kekuatan kemauan. Kita harus terus belajar. Kita akan di mintai pertanggung jawaban oleh Allah atas anak-anak kita. Sehingga kita harus memahami setiap tahapan perkembangan anak, sehingga mampu membangun menstimulasi anak sesuai dengan usianya. Karena tidak ada sekolah bagi orang tua, maka orang tua harus selalu menambah pengetahuannya dalam mendidik anak.
Agar tidak terjebak pada kebiasaan Memerintah, Melarang dan Marah, di butuhkan kemauan yang kuat juga untuk belajar berkomunikasi kepada anak. Orang tua juga harus memiliki pengetahuan yang luas untuk selalu memberikan informasi sehingga di mengerti oleh anak.
Referensi :
“Mengapa syurga di bawah telapak kaki ibu,” Wismiarti
Artikel “Nonton TV nggak baik lho,” www.depkes.go.id
“Peran Ayah dan Ibu Berbeda untuk Pengasuhan Anak,” www.ibudanbalita.com
“Dari hanya Peran Ibu, Menuju Peran Orang Tua : Al-Arham Edisi 19 (B)” www.rahima.or.id
Dalam konteks menjadi orang tua atau guru, jika melihat definisi diatas berarti setiap orang tua dan guru harus senantiasa memaksimalkan setiap detik dalam proses mendidik anak jika kita ingin memiliki anak yang bermutu juga. Orang tua dan guru harus memahami mengenai bagaimana cara membangun seorang anak. Karena menjadi orang tua tidak ada sekolahnya, maka orang tua harus terus mencari informasi agar tepat dalam membangun seorang anak
Proses pendidikan anak dimulai sejak pemilihan pasangan hidup. Di butuhkan penyamaan visi dalam pernikahan, karena sejatinya setelah menikah kita di tuntut menjadi orang tua. Di perlukan komitmen bersama sejak awal pernikahan.
Setelah menikah calon orang tua yang bermutu amat memperhatikan apa yang di konsumsinya. Kualitas ovum dan sperma sangat di tentukan oleh makanan yang dikonsumsi. Kualitas ovum dan sperma ini sangat menentukan bagaimana kualitas anak yang akan di kandung oleh seorang ibu. Dalam Islam saat istri dan suami akan berhubungan pun di perintahkan untuk membaca do’a agar anak yang di kandung menjadi anak yang sholeh.
Saat dalam kandungan, sebelum menjadi janin di perlukan proses dari mulai pertemuan antara sel sperma dan sel ovum sampai terbentuk menjadi janin. Perkembangan janin ini di mulai dengan pembentukan sel otak. Di butuhkan nutrisi yang lengkap dan cukup dalam proses ini, sedangkan seorang ibu harus melewati masa awal kehamilan yang cukup berat. Saat inilah di perlukan dukungan dari para suami untuk memotivasi ibu dan menguatkan sang calon ibu.
Sembilan bulan dalam proses kehamilan di butuhkan pengetahuan yang luas, karena membangun anak juga bisa di mulai sejak anak dalam kandungan. Indra yang paling awal terbentuk adalah indra telinga. Anak harus kita ajak komunikasi terus dalam kandungan. Kata-kata yang diucapkan oleh orang tua akan terekam di alam bawah sadar anak. Di dalam buku “Mengapa Syurga di Bawah Telapak Kaki Ibu” di ceritakan tentang seorang ibu (dengan level pendidikan S3), beliau adalah konsultan pendidikan lembaga internasional. “Sewaktu saya berkunjung ke perkampungan atau semacam pesantren di London, waktu itu saya sedang hamil enam bulan. Salah seorang Kyai di sama menyapa saya dengan sebuah pertanyaan “Maukah saya beri tahu agar akidah anak dalam kandungan ibu terpelihara?” saya menjawab “tentu mau.” Dia mengatakan berusahalah khatan Al Qur’an sebelum anak ini lahir. Insya Allah akidahnya nanti akan terpelihara. Khatam? Selama ini saya belum terbayang oleh saya. Yang saya tahu selama hamil hanya membaca surah Maryam dan Surah Yusuf saja. Tetapi saya berusaha. Pada kehamilan yang kedua saya mampu membaca khatam sampai dua kali. Dan tiga kali sampai kehamilan yang ketiga. Subhanallah, tingkat kecerdasan anak saya sesuai berapa banyak yang saya membaca Al Qur’an selama hamil. Alhamdulillah anak ketiga pada usia 12 tahun sudah hafal Al Qur’an dan itu muncul dari dirinya sendiri.
Bayi manusia lahir dengan milyaran sel otak yang butuh di sambungkan satu dengan lainnya. Tugas orang tualah adalah menyambungkan milyaran sel otak tersebut. Dimulai dengan menginformasikan semua yang ada dan terjadi di sekitar anak dan lingkungannya. Kita tidak hanya cukup dengan memberikan mainan, tetapi juga kita harus menginformasikannya. Misalnya saat anak menyentuh apapun yang ada di sekitar, kita harus memverbalkannya. Saat anak menyentuh mainannya yang berwarna merah berbentuk lingkaran, kita bisa informasikan “sekarang kita adek sedang pegang lingkaran berwarna merah” saat anak menarik kita informasikan lagi “adek sekarang menarik mainannya” sehingga anak memahami informasi sejak dini.
Setiap sambungan sel otak terbangun berarti sebuah konsep baru terbangun dan sebuah kemampuan baru dimiliki oleh seorang anak. Setiap bangunan memmerlukan bahan baku dan proses. Bahan-bahan di sini adalah bersumber dari maknan sedangkan proses adalah semua interaksi orang tua, orang-orang di sekitarnya anak ataupun lingkungan yang kontak dengan bayi.
Bila interaksi positif, maka otak anak akan terbangun hal yang positif juga, tetapi sebaliknya jika interaksi yang terjadi negatif akan terbangun hal yang negatif juga. Apa yang di bangun di awal akan di simpan di limbic anak di awal kehidupannya yang akan mempengaruhi kerja otak pusat berfikirnya pada hari-hari berikutnya.
Milyaran sel otak yang dimiliki oleh seorang anak bisa rusak atau mati bahkan jika orang tua melakukan tiga hal, yang pertama marah, lalu melarang dan memerintah. Lalu apa yang harus dilakukan?
Orang tua harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk membangun otak anak. Memerintah, melarang dan marah memang mudah di lakukan, untuk membuat anak tidak melakukan suatu hal lagi. Yang harus di lakukan oleh orang tua adalah memberikan anak pengertian mengapa itu tidak boleh dilakukan, member informasi mana yang bahaya atau tidak, memberi anak informasi mengapa anak harus melakukan suatu hal. Dan yang paling penting adalah memberikan contoh dan teladan yang baik.
Pada anak-anak yang masih bayi, orang tua harus mampu melabelkan apa yang dilakukan oleh anak. Misalnya saat anak berdiri dengan dua kakinya kita bisa mengatakan “Umi sekarang berdiri dengan dua kaki. Nanti kalau umi sudah lebih besar, umi bisa berjalan, berlari, dan melompat.” Saat anak menunjuk tangannya ke atas kipas angin yang berputar “itu namanya kipas angin nak… Kipasnya berputar dengan energy listrik sehingga menghasilkan angin yang membuat tubuh kita dingin.” Ketika anak bermain dengan mainannya kita juga bisa bilang “Umi pegang mainan dengan tangan kanan, sekarang umi pindahkan mainan dari tangan kanan ke tangan kiri.” Dengan melabelkan, anak akan mengetahui banyak hal dan informasi yang di dengarnya akan masuk ke otak pusat berfikir dan akan di simpan ke dalam limbic sebagai infomasi jangka panjang.
Bagaimana tidak melarang jika anak akan memegang barang yang membahayakan. Pada anak-anak usia dini, kita harus melakukan intervensi fisik terlebih dahulu, baru memberi pengertian. Misal saja, saat anak memegang kabel yang membahayakan angkat dan pindahkan anak ke tempat yang aman dahulu, baru informasikan kepada anak, bahwa yang ia pegang kabel yang di aliri listrik, kalau di pegang bisa kesetrum dan itu membahayakan untuk dirinya. Di perlukan ketenangan dan kesabaran para orang tua untuk senantiasa memberikan informasi terus menerus kepada anak-anak. Informasi harus terus di sampaikan agar anak benar-benar mengerti dan memahami.
Beberapa orang bertanya, dalam islam bukankah banyak perintah maupun larangan? Lalu bagaimana dong. Allah memerintahkan seseorang melakukan suatu hal atau melarang pasti ada manfaatnya. Kita harus memahami itu semua, mungkin ini hikmah mengapa ayat yang pertama kali Allah turunkan adalah “Iqro” bacalah. Kita harus mampu membaca apa yang ada di langit dan di bumi. Sebelum memerintahkan sholat, Rasul kita terlebih dahulu menanamkan kecintaan kepada Allah. Sehingga anak memiliki kesadaran untuk sholat tanpa di perintah-perintah. Saat sholat orang dewasa di sekitar anak harus memberikan contoh untuk bergegas sholat, mencontohkan sholat yang khusyu.’ Ketika adzan berkumandang, ajak anak dengan memberikan informasi “Alhamdulillah sudah adzan dzhuhur, kita bersiap ke mushola yuk. Buat yang makannya belum selesai, silahkan manfaatkan waktu dengan baik, karena kita akan sholat berjama’ah. Saat sholat, kita harus member contoh, kita bisa sampaikan pesan singkat sebelum sholat “Saat sholat yang kita ucapkan hanya bacaan sholat, dan bagian tubuh yang di gerakkan hanya yang seharusnya kita gerakkan saat sholat.
PENGARUH TELEVISI
Dalam sebuah dialog perkembangan orang tua mengenai perkembangan putranya, seorang konsultan tubuh kembang anak menyampaikan tentang hasil observasinya. Saat itu di sampaikan mengenai kemampuan proprioseptip anak tersebut yang masih butuh di bangun. Sistem proprioseptip menyampaikan informasi ke otak melalui berbagai gerakan tubuh. Jika sistem ini belum terbangun pada anak, anak akan mengalami kesulitan dalam belajar. Anak akan cepat lelah dan biasanya pekerjaannya tidak selesai.
Kami mendiskusikan berbagai hal yang menyebabkan kurang terbangunnya sistem proprioseptip anak. Diantaranya sistem sekolah di TK yang terlalu dini mengenalkan calistung sehingga kurang memperhatikan pembangunan otot-otot anak melalui stimulasi motorik. Dan pola asuh orang tua yang kurang dalam melatih motorik anak. Aktifitas keseharian anak juga perlu di perhatikan. Saat ini hampir di semua rumah memiliki televisi atau play station yang tentunya menjadi mainan favorit anak. Padahal sudah banyak penelitian mengenai dampak negatif dari televisi atau play station. Aktifitas menonton yang pasif ini menyebabkan otot-otot anak kurang terlatih, sehingga sistem proprioseptipnya kurang terbangun juga.
Anak dilahirkan dengan 10 miliar neuron (sel syaraf) di otaknya. Tiga tahun pertama sejak lahir merupakan periode di mana miliaran sel glial terus bertambah untuk memupuk neuron. Sel-sel syaraf ini dapat membentuk ribuan sambungan antarneuron yang disebut dendrite yang mirip sarang laba-laba, dan axon yang berbentuk memanjang.
Otak anak usia 6 - 7 tahun besarnya dua pertiga otak orang dewasa, tapi memiliki 5 - 7 kali lebih banyak sambungan antarneuron daripada otak anak usia 18 bulan atau orang dewasa. Otak mereka memang punya kemampuan besar untuk menyusun ribuan sambungan antarneuron. Namun, kemampuan itu berhenti pada umur 10 - 11 tahun jika tidak dikembangkan atau digunakan. Saat itu enzim tertentu dilepaskan dalam otak dan melarutkan semua jalur atau "urat" syaraf (pathways) yang tidak termielinasi dengan baik (mielinasi adalah proses pembungkusan jalur syaraf dengan myelin yang berujud protein-lemak).
Perkembangan otak anak yang sedang tumbuh melalui tiga tahapan, mulai dari otak primitif (action brain), otak limbik (feeling brain), dan akhirnya ke neocortex (atau disebut juga thought brain, otak pikir).
Meski saling berkaitan, ketiganya punya fungsi sendiri-sendiri. Otak primitif mengatur fisik kita untuk bertahan hidup, mengelola gerak refleks, mengendalikan gerak motorik, memantau fungsi tubuh, dan memproses informasi yang masuk dari pancaindera. Saat menghadapi ancaman atau keadaan bahaya, bersama dengan otak limbik, otak primitif menyiapkan reaksi "hadapi atau lari" (fight or flight response) bagi tubuh. "Kita akan bereaksi secara fisik dan emosi lebih dulu sebelum otak pikir sempat memproses informasi," papar dr. Susan.
Otak limbik memproses emosi seperti rasa suka dan tidak suka, cinta dan benci. Otak ini sebagai penghubung otak pikir dan otak primitif. Maksudnya, otak primitif dapat diperintah mengikuti kehendak otak pikir, di saat lain otak pikir dapat "dikunci" untuk tidak melayani otak limbik dan primitif selama keadaan darurat, yang nyata maupun yang tidak.
Sedangkan otak pikir, yang merupakan bentuk daya pikir tertinggi dan bagian otak yang paling objektif, menerima masukan dari otak primitif dan otak limbik. Namun, ia butuh waktu lebih banyak untuk memproses informasi, termasuk image, dari otak primitif dan otak limbik. Otak pikir juga merupakan tempat bergabungnya pengalaman, ingatan, perasaan, dan kemampuan berpikir untuk melahirkan gagasan dan tindakan.
Mielinasi saraf otak berlangsung secara berurutan, mulai dari otak primitif, otak limbik, dan otak pikir. Jalur syaraf yang makin sering digunakan membuat mielin makin menebal. Makin tebal mielin, makin cepat impuls syaraf atau perjalanan sinyal sepanjang "urat" syaraf. Karena itu, anak yang sedang tumbuh dianjurkan menerima masukan dari lingkungannya sesuai dengan perkembangannya.
Di samping itu, anak juga membutuhkan pengalaman yang merangsang pancaindera. Namun, indera mereka perlu dilindungi dari rangsangan yang berlebihan karena anak-anak itu ibarat sepon.
"Mereka menyerap apa saja yang dilihat, didengar, dicium, dirasakan, dan disentuh dari lingkungan mereka. Kemampuan otak mereka untuk memilah atau menyaring pengalaman rasa yang tidak menyenangkan dan berbahaya belum berkembang," papar Susan.
Rangsangan dan perkembangan indera itu pada gilirannya akan mengembangkan bagian tertentu dari otak primitif yang disebut reticular activating system (RAS). RAS ini pintu masuk di mana kesan yang ditangkap setiap indera saling berkoordinasi sebelum diteruskan ke otak pikir.
RAS merupakan wilayah di otak yang membuat kita mampu memusatkan perhatian. Kurangnya stimulasi, atau sebaliknya stimulasi yang berlebihan, ditambah lagi dengan gerakan motorik kasar dan halus yang tidak berkembang secara baik, bisa menyebabkan rusaknya perhatian terhadap lingkungan.
Sebelum anak berusia empat tahun, otak primitif dan otak limbik sudah 80% termielinasi. Setelah umur 6 - 7 tahun mielinasi bergeser ke otak pikir. Awalnya dari belahan otak kanan yang antara lain bertugas merespons citra visual. Ketika menonton TV, belahan otak kanan inilah yang paling dominan kerjanya.
Sedangkan ketika membaca, menulis, dan berbicara, belahan otak kiri yang dominan. Tugas utama otak kiri ialah berpikir secara analitis dan menyusun argumen logis langkah demi langkah. Ia menganalisis suara dan makna bahasa (misalnya, kemampuan mencocokkan suara dengan alfabet), juga mengelola keterampilan otot halus.
Aktivitas motorik kasar seperti lompat tali, memanjat, lari, serta aktivitas motorik halus macam menggambar, merenda, membuat origami, dan bikin kue merupakan akitivitas penting bagi proses mielinasi C. collosum. Jalur ini memungkinkan kemampuan berpikir analitis (otak kiri) dan intuitif (otak kanan) untuk saling mempengaruhi. Sejumlah ahli neuropsikologi percaya, buruknya perkembangan jembatan ini mempengaruhi komunikasi efektif antara belahan otak kanan dan kiri. Diduga, inilah penyebab timbulnya kesulitan perhatian dan belajar pada anak.
Televisi sesungguhnya hanya memberikan informasi kepada dua indera: mata dan telinga. Padahal ketajaman visual dan pandangan tiga dimensional pada anak belum berkembang sepenuhnya sampai usia empat tahun. Gambar yang dihasilkan layar televisi itu gambar dua dimensi, tidak fokus dan kabur karena tersusun dari titik-titik sinar. Itu membuat mata anak-anak harus memaksa diri agar gambar menjadi jelas.
Televisi, juga barang elektronik lain, memancarkan gelombang elektromagnetik. Maka disarankan, posisi menonton setidaknya 120 cm dari TV dan 45 cm dari layar komputer.
Sistem visual yang meliputi kemampuan mencari (search out), memindai (scan), memfokus, dan mengidentifikasi apa yang masuk ke bidang pandang, terganggu oleh kegiatan menonton TV. Padahal keterampilan visual ini perlu dikembangkan dalam kaitannya dengan membaca efektif. Saat menonton, pupil mata anak tidak melebar, dan nyaris tidak ada gerakan mata yang justru penting dalam kegiatan membaca. Mata dituntut terus bergerak dari kiri ke kanan halaman saat membaca.
Kemampuan untuk memusatkan perhatian juga mengandalkan sistem visual ini. Sementara itu gambar-gambar televisi yang berubah secara cepat tiap 5 - 6 detik pada kebanyakan tayangan acara dan 2 - 3 detik pada iklan, membuat otak pikir tidak punya kesempatan memproses image. Padahal otak pikir perlu 5 - 6 detik untuk memproses gambar begitu mendapat stimulus.
Membaca buku, berjalan-jalan di alam, atau bercakap dengan orang lain - di mana anak punya kesempatan untuk merenung dan berpikir - jauh lebih mendidik daripada menonton TV.
Kegiatan ini meniadakan pengalaman berharga itu. Menonton TV merupakan pekerjaan tanpa akhir, tanpa tujuan, dan tak bikin "kenyang". Tidak seperti makan dan tidur yang bisa bikin perut kenyang dan badan tidak capek lagi, menonton TV tidak ada ujungnya. "TV membuat anak ingin terus menonton tanpa pernah merasa puas," ungkap Susan.
Sesame Street dan kebanyakan acara televisi untuk anak, papar Susan, meletakkan belahan otak kiri dan sebagian belahan otak kanan ke dalam gelombang alfa (slow wave of inactivity). Televisi membius fungsi-fungsi otak pikir dan merusak keseimbangan serta interaksi antara belahan otak kiri dan kanan.
Secara umum, membaca menghasilkan gelombang beta cepat dan aktif, sedangkan menonton televisi meningkatkan gelombang alfa lambat di belahan otak kiri dan kanan. Belahan kiri merupakan pusat penting dalam kegiatan membaca, menulis, dan berbicara. Otak kiri merupakan tempat di mana simbol-simbol abstrak (misalnya huruf-huruf alfabet) dikaitkan dengan bunyi. Sumber cahaya televisi yang berpendar dan bergetar diduga ada kaitannya dengan meningkatnya aktivitas gelombang lambat itu.
Otak primitif tidak dapat membedakan mana gambar riil dan mana gambar di TV karena penglihatan merupakan tanggung jawab otak pikir. Karena itu, ketika TV menayangkan gambar-gambar close-up dan gambar-gambar bercahaya secara tiba-tiba, otak primitif bersama otak limbik segera menyiapkan respons "hadapi atau lari" dengan melepaskan hormon dan bahan kimia ke seluruh tubuh. Degup jantung dan tekanan darah naik. Darah yang mengalir ke otot-otot anggota badan meningkat, bersiap-siap menghadapi keadaan bahaya.
Karena itu terjadi dalam tubuh tanpa diikuti gerakan-gerakan yang sesuai dari anggota badan, maka acara-acara TV tertentu sesungguhnya meletakkan kita ke dalam suatu keadaan stres atau kecemasan kronis. Berbagai studi menunjukkan, pada orang dewasa yang mengalami stres kronis pertumbuhan belahan otak kirinya terhenti (atrophy).
Ketika otak anak dipapari rangsangan visual sekaligus suara, yang diserap hanyalah visualnya. Ilustrasi tentang fenomena ini dapat dilihat pada sekelompok anak (6 - 7 tahun) yang disuguhi tontonan video yang suaranya tidak sesuai dengan gerakan visualnya. Begitu ditanya, mereka tidak ngeh kalau suara dan gambarnya tidak klop. Itu artinya, mereka tidak menyerap isi tontonannya. Begitu pula dengan Sesame Street.
Agar anak lebih menyukai aktifitas membaca atau bermaian, harus dimulai dari orang tua terlebih dahulu. Orang tua haruslah memberi teladan dengan tidak menonton televisi dan mengalihkan pada aturan lain. Ayah dan bunda harus memiliki pemahaman yang sama dalam hal ini sehingga anak tidak bingung.
BUKAN WAKTUNYA MENYALAHKAN
Orang tua terdiri dari ibu dan ayah. Ibu dan ayah menjadi teladan bagi anak-anak. Sering orang tua saling menyalahkan ketika anaknya mengalami kendala dalam perkembangan. Padahal baik ayah maupun bunda seharusnya memiliki paradigma yang sama dalam mengasuh anak. Tugas ayah bukan hanya bekerja untuk menafkahi keluarga. Pendidikan keluarga tidak bisa hanya dengan mengandalkan ibu saja.
Secara umum, ayah dan ibu memiliki peran yang sama dalam pengasuhan anak-anaknya. Namun ada sedikit perbedaan sentuhan dari apa yang ditampilkan oleh ayah dan ibu.
Peran ibu antara lain menumbuhkan perasaan mencintai dan mengasihi pada anak melalui interaksi yang jauh melibatkan sentuhan fisik dan kasih sayang. Menumbuhkan kemampuan berbahasa pada anak melalui kegiatan-kegiatan bercerita dan mendongeng, serta melalui kegiatan yang lebih dekat dengan anak, yakni berbicara dari hati ke hati kepada anak. Mengajarkan tentang peran jenis kelamin perempuan, tentang bagaimana harus bertindak sebagai perempuan, dan apa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari seorang perempuan.
Sedangkan peran ayah, menumbuhkan rasa percaya diri dan kompeten pada anak melalui kegiatan bermain yang lebih kasar dan melibatkan fisik baik di dalam maupun di luar ruang. Menumbuhkan kebutuhan akan hasrat berprestasi pada anak melalui kegiatan mengenalkan anak tentang berbagai kisah tentang cita-cita. Mengajarkan tentang peran jenis kelamin laki-laki, tentang bagaimana harus bertindak sebagai laki-laki, dan apa yang diharapkan oleh lingkungan sosial dari laki-laki.
Penelitian di Amerika menemukan fakta, peran ayah berdampak signifikan dalam hal pengasuhan anak. Seorang anak yang dibimbing oleh ayah yang peduli, perhatian dan menjaga komunikasi, akan cenderung berkembang menjadi anak yang lebih mandiri, kuat, dan memiliki pengendalian emosional yang lebih baik, dibandingkan anak yang tidak memiliki ayah seperti ini. Dalam kajian psikologi, ada temuan menarik yang bisa kita pakai untuk mendudukkan peranan ibu dan ayah. Seperti yang dikutip Philip G. Zimbardo, Scott, (1979), dalam bukunya Psychology & Life, ayah punya kontribusi besar untuk memprediksi keberhasilan anak dalam karier atau studi. Bahkan, peranan ayah lebih powerfull ketimbang lembaga akademik.
John Gottman dan Joan De Claire dalam buku Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki Kecerdasan Emosional, juga mengungkap beberapa hasil penelitian pentingnya peran ayah dalam pendidikan anak-anaknya, khususnya dalam perkembangan emosional sang anak. Beberapa penelitian lainnya membuktikan, keterlibatan ayah dalam kehidupan perkembangan anak laki-laki menghasilkan kesuksesan dalam persahabatan dan prestasi akademis anak. Sedang bagi anak perempuan, membuat anak cenderung tidak longgar dalam aktivitas seksual dan lebih bisa membangun hubungan yang sehat ketika dewasa. Jelaslah, ayah dan ibu yang bersama-sama melakukan pengasuhan akan lebih memberikan kenyamanan bagi sang anak. Dalam Islam tidak dibedakan secara biologis siapa yang berperan dalam pengasuhan. Sebab, hadis Rasul menyebutkan peran orang tua amat dominan dalam perkembangan anaknya. Kedua orang tua sungguh sangat memiliki peran dalam mewarnai dunia anak-anaknya.
Nabi Muhammad saw., bersabda: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanya-lah yang menjadikannya Nasrani, Yahudi atau Majusi.” (HR. Bukhari).
Dalam Hadis tersebut nyata bahwa dalam Islam, peran mendidik dan mengasuh anak bukan mutlak kewajiban seorang ibu. Bahkan dalam Alquran banyak kisah-kisah yang menceritakan besarnya peran ayah dalam pendidikan anak. Salah satu contoh yang paling jelas adalah kisah Luqman yang direkam dalam Alquran dan diabadikan dalam salah satu surat Alquran. Di sana diceritakan mengenai Luqman yang sedang memberikan nasihat kepada anak-anaknya (QS. Luqman: 13, dan seterusnya). Sebab itu, seruan untuk mengajak ayah dalam pengasuhan buah hati bukanlah suatu hal yang tanpa alasan. Jika mengharap akan lahir generasi yang jauh lebih unggul dari yang diharapkan, mari mulai bersama lelaki dan perempuan bekerjasama membangun kehidupan di dalam rumah dalam melakukan pengasuhan.
Kita harus mulai membiasakan diri berbagi tugas dan terlibat langsung dalam pengasuhan dan perawatan anak. Atur jadwal dengan ibu, kapan giliran ayah bertugas memandikan anak, mengganti popoknya, membuat susu, dan menemani sang anak ketika sulit tidur. Atau kapan ayah membacakan cerita pengantar tidur, berdiskusi tentang apa yang dialami sang anak bersama teman-temannya, serta menjalin komunikasi untuk membantu sang anak melihat persoalan yang dialaminya. Dengan terlibat langsung dalam pengasuhan dan perawatan, akan terjalin hubungan emosional antara ayah dan anak. Akan ada kedekatan yang muncul, dan sang anak akan bisa merasakan perhatian dan kehadiran ayah di sisinya.
Sungguh Rasulullah saw. telah memberi contoh kepada kita, pada masa dimana merupakan hal tabu bagi seorang ayah memiliki anak perempuan, apalagi kemudian menimang anaknya di depan umum untuk menunjukkan kasih sayangnya. Namun sungguh Nabi malah melakukan itu di depan umum. Pasti ada maksud yang ingin disampaikannya kepada umatnya dengan sikapnya yang demikian. Bahwasanya, sungguh terlibat dalam hal pengasuhan anak bagi seorang ayah adalah sama utamanya dengan kebaikan lainnya. Bahkan Nabi memberi peringatan bagi sahabat yang tidak pernah membelai anaknya dalam ungkapan bahwa sungguh orang yang demikian telah meninggalkan rahmat dan kebaikan di hatinya. Dalam hadis Nabi saw., disebutkan:
“Suatu ketika seorang sahabat mengunjungi Rasulullah saw. Ketika itu ia mendapati Rasul tengah bercengkrama dan membelai kedua cucunya, Hasan dan Husain. Ia terkejut melihat apa yang dilakukan Rasul dan berkata, “Wahai Rasulullah! Apakah engkau juga membelai anak-anak, saya punya sepuluh anak-anak tapi saya belum pernah membelai bahkan salah satu pun dari mereka.” Kemudian Rasulullah mengangkat matanya dan berkata, “Tampaknya rahmat dan kebaikan telah meninggalkan hati Anda.”
Tak jarang saling menyalahkan juga menimpa guru dan orang tua. Padahal kalau kita lihat mengenai definisi di atas tentang orang tua, maka guru termasuk orang tua juga bagi anak. Jika anak mengalami masalah di sekolah, orang tua dan guru harus bisa berdialog mencari penyebab sehingga dapat memecahkan masalah. Saat ini dibutuhkan kejujuran dari kedua belah pihak. Sharing antara guru dan orang tua bisa dijadikan sarana berbagi ilmu. “Ah… ibu kan belum merasakan punya anak.” Kadang terlontar kepada guru terutama yang belum menikah dan punya anak. Padahal kalau di hitung-hitung waktu anak-anak di sekolah jumlahnya hampir sama dengan pertemuan efektif ibu dan ayah dengan anak-anak. Dan di sekolah guru bukan hanya membangun satu atau dua anak, minimal 10 anak, bahkan lebih dari itu. Peran orang tua baik ayah maupun ibu di rumah serta guru di sekolah tak bisa di lepaskan, sehingga di perlukan kerjasama yang sinergi antara orang tua di rumah dengan guru di sekolah.
BELAJAR DAN TERUS BELAJAR
Menjadi orang tua bermutu bukan di butuhkan usaha dan kekuatan kemauan. Kita harus terus belajar. Kita akan di mintai pertanggung jawaban oleh Allah atas anak-anak kita. Sehingga kita harus memahami setiap tahapan perkembangan anak, sehingga mampu membangun menstimulasi anak sesuai dengan usianya. Karena tidak ada sekolah bagi orang tua, maka orang tua harus selalu menambah pengetahuannya dalam mendidik anak.
Agar tidak terjebak pada kebiasaan Memerintah, Melarang dan Marah, di butuhkan kemauan yang kuat juga untuk belajar berkomunikasi kepada anak. Orang tua juga harus memiliki pengetahuan yang luas untuk selalu memberikan informasi sehingga di mengerti oleh anak.
Referensi :
“Mengapa syurga di bawah telapak kaki ibu,” Wismiarti
Artikel “Nonton TV nggak baik lho,” www.depkes.go.id
“Peran Ayah dan Ibu Berbeda untuk Pengasuhan Anak,” www.ibudanbalita.com
“Dari hanya Peran Ibu, Menuju Peran Orang Tua : Al-Arham Edisi 19 (B)” www.rahima.or.id
Menyapa Pahlawanku
Apa kabar Nak? Malam ini, aku terjaga setelah lama rindu menyesakkanku. Maka, izinkan aku menjumput harapan, hanya untukmu, Nak. Kutitipkan pada Sang Pencipta segalanya; diriku dan dirimu. Harapanku dan kenyataanmu.
:
Nak, jika kau telah tergenapkan menjadi permataku, sungguh tak ada yang lebih baik mengalir dalam darahmu kecuali kalam Sang Pencipta dan utusan-Nya. Kalam-Nya sebaik-baik dan sebenar-benar pemandu jalan, maka jadikanlah ia ikut mengalir dalam nadimu dan terhayati dalam detakmu.
Dan rongga-rongga tulangmu, biarlah memadat dengan epik heroik yang menghimpun ragam kemuliaan para sahabat agung; setia Abu Bakar Ash-Shiddiq, tangguh Umar bin Khattab, rasa malu Utsman bin Affan, bijaksana Ali bin Abi Thalib, tajam Pedang Allah, Khalid bin Walid, cendekia Abdullah bin Abbas, dermawan Abdurrahman bin Auf, tegar Ammar bin Yasir.. Sungguh, satu persatu kusebutkan mereka disini tak akan mencukupi semuanya, Nak. Biarlah sirah generasi emas ini mengisi rehat duniamu, agar kau kenali sendiri kemuliaan mereka dengan jernih mata hatimu.
Sebab pendar semangat akan kembali menegakkan kepal tanganmu yang sempat melayu, menggerakkan langkahmu yang sempat tersendat, membuka lisanmu yang sempat terkunci menyuarakan kebenaran. Sebab kisah mereka –para sahabat Muhammad Sang Manusia Terbaik- akan meruntuhkan ragu dan penatmu, membawamu pada kesadaran berbuat lebih banyak selagi kau mampu. Sebab perjalananmu belum lagi menyamai pengorbanan jiwa raga mereka.
"Sungguh, jika kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud sekalipun tak akan pernah menyamai para sahabatku.." (HR. Muslim)
Kepada merekalah tercermin perkataan-Nya: "Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah" (QS. Ali Imran:110)
Begitulah citaku, Nak, mempersiapkan ruhmu sejak Allah meniupkannya pada jasadmu, untuk satu misi agung; mengembalikan kejayaan agama Allah yang memudar. Mendidik dan menempa jiwa serta ragamu untuk mengarungi perjuangan panjang.
Kelak kaulah yang akan mewarisi ghirah Shalahuddin Al-Ayyubi saat memenangkan Tanah Suci Baitul Maqdis beserta Masjid Al-Aqsha di perang Salib. Saksikanlah jejak keshalihan dalam kalimatnya saat melihat pasukannya bergegas melaksanakan qiyamullail; "Sungguh dengan inilah Allah memenangkan kita", atau kalimatnya yang lain, "Bukanlah musuh yang saya takuti, melainkan dzunubul juyusy, dosa para tentara." Tak lain karena ia menyadari betul peran dosa dalam menghancurkan perjuangan itu sendiri.
Kelak kaulah yang akan mengulang gemilang Muhammad Al-Fatih saat penaklukkan Konstantinopel. Memutar kembali detik-detik bersejarah yang mencatatnya sebagai pemuda sebaik-baik pemimpin, sebagaimana Rasul berkata: "Sesungguhnya Konstantinopel akan takluk di tangan seorang pemuda, sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin tersebut, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya." (HR. Ahmad)
Kelak kaulah yang menghimpun letup ikhlas semangat jihad pemuda Yahya Ayyas dan Fathi Farahat, kecerdasan Imad Aqil, serta sosok rabbani Syekh Ahmad Yassin, si Penggengam dunia dari kursi roda, menghimpun lalu mengendapkan semua itu dalam kerangka tubuhmu.
Biarkan, biarkanlah sel tubuhmu terdiri dari padanan istimewa mereka itu; Shalahuddin Al-Ayyubi, Muhammad Al-Fatih, Yahya Ayyas, Fathi Farahat, Imad Aqil, Syekh Ahmad Yassin, juga berjuta pejuang lain.
Menjadilah kau seperti mereka, para sahabat peneladan manusia terbaik, Muhammad SAW serta para pejuang di jalan Allah;
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud…" (QS. Al-Fath:29)
"Apapun yang musuh lakukan kepadaku melainkan syurgaku selalu bersamaku, kebun (lapang) di dadaku, sungguh pembunuhan mereka terhadapku adalah mati syahid, pengasingan adalah perjalananku, penjara adalah khalwatku, dan penyiksaan terhadapku adalah jihad di jalan-Nya." (Syaikhul Islam, Ibnu Taimiyah)
"Diamnya seorang pejuang adalah berpikir, dan bicara lisannya adalah dzikir."(Fathi Yakan)
"Ikhlas itu kunci keberhasilan. Kemenangan para salafushalih adalah karena tiga hal: kekuatan iman, kebersihan hati dan keikhlasan." (Hasan Al-Banna)
Berdirilah pada zamanmu, kaulah pahlawan itu, Nak!
23 Desember 2010, pukul 03.30
(Nak, jika Allah belum menakdirkan kita berjumpa di dunia,
semoga Allah mengizinkan kita bertatap muka di syurga-Nya..)
#posted buat teman-teman sesama perempuan; yang sudah atau akan menjadi Ibu, Mari berbagi semangat wahai Perempuan: sebab engkau perempu peradaban.. ;)
Diambil dari:
--Wafiyyah Ahdiyah--
:
Nak, jika kau telah tergenapkan menjadi permataku, sungguh tak ada yang lebih baik mengalir dalam darahmu kecuali kalam Sang Pencipta dan utusan-Nya. Kalam-Nya sebaik-baik dan sebenar-benar pemandu jalan, maka jadikanlah ia ikut mengalir dalam nadimu dan terhayati dalam detakmu.
Dan rongga-rongga tulangmu, biarlah memadat dengan epik heroik yang menghimpun ragam kemuliaan para sahabat agung; setia Abu Bakar Ash-Shiddiq, tangguh Umar bin Khattab, rasa malu Utsman bin Affan, bijaksana Ali bin Abi Thalib, tajam Pedang Allah, Khalid bin Walid, cendekia Abdullah bin Abbas, dermawan Abdurrahman bin Auf, tegar Ammar bin Yasir.. Sungguh, satu persatu kusebutkan mereka disini tak akan mencukupi semuanya, Nak. Biarlah sirah generasi emas ini mengisi rehat duniamu, agar kau kenali sendiri kemuliaan mereka dengan jernih mata hatimu.
Sebab pendar semangat akan kembali menegakkan kepal tanganmu yang sempat melayu, menggerakkan langkahmu yang sempat tersendat, membuka lisanmu yang sempat terkunci menyuarakan kebenaran. Sebab kisah mereka –para sahabat Muhammad Sang Manusia Terbaik- akan meruntuhkan ragu dan penatmu, membawamu pada kesadaran berbuat lebih banyak selagi kau mampu. Sebab perjalananmu belum lagi menyamai pengorbanan jiwa raga mereka.
"Sungguh, jika kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud sekalipun tak akan pernah menyamai para sahabatku.." (HR. Muslim)
Kepada merekalah tercermin perkataan-Nya: "Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah" (QS. Ali Imran:110)
Begitulah citaku, Nak, mempersiapkan ruhmu sejak Allah meniupkannya pada jasadmu, untuk satu misi agung; mengembalikan kejayaan agama Allah yang memudar. Mendidik dan menempa jiwa serta ragamu untuk mengarungi perjuangan panjang.
Kelak kaulah yang akan mewarisi ghirah Shalahuddin Al-Ayyubi saat memenangkan Tanah Suci Baitul Maqdis beserta Masjid Al-Aqsha di perang Salib. Saksikanlah jejak keshalihan dalam kalimatnya saat melihat pasukannya bergegas melaksanakan qiyamullail; "Sungguh dengan inilah Allah memenangkan kita", atau kalimatnya yang lain, "Bukanlah musuh yang saya takuti, melainkan dzunubul juyusy, dosa para tentara." Tak lain karena ia menyadari betul peran dosa dalam menghancurkan perjuangan itu sendiri.
Kelak kaulah yang akan mengulang gemilang Muhammad Al-Fatih saat penaklukkan Konstantinopel. Memutar kembali detik-detik bersejarah yang mencatatnya sebagai pemuda sebaik-baik pemimpin, sebagaimana Rasul berkata: "Sesungguhnya Konstantinopel akan takluk di tangan seorang pemuda, sebaik-baik pemimpin adalah pemimpin tersebut, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukannya." (HR. Ahmad)
Kelak kaulah yang menghimpun letup ikhlas semangat jihad pemuda Yahya Ayyas dan Fathi Farahat, kecerdasan Imad Aqil, serta sosok rabbani Syekh Ahmad Yassin, si Penggengam dunia dari kursi roda, menghimpun lalu mengendapkan semua itu dalam kerangka tubuhmu.
Biarkan, biarkanlah sel tubuhmu terdiri dari padanan istimewa mereka itu; Shalahuddin Al-Ayyubi, Muhammad Al-Fatih, Yahya Ayyas, Fathi Farahat, Imad Aqil, Syekh Ahmad Yassin, juga berjuta pejuang lain.
Menjadilah kau seperti mereka, para sahabat peneladan manusia terbaik, Muhammad SAW serta para pejuang di jalan Allah;
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud…" (QS. Al-Fath:29)
"Apapun yang musuh lakukan kepadaku melainkan syurgaku selalu bersamaku, kebun (lapang) di dadaku, sungguh pembunuhan mereka terhadapku adalah mati syahid, pengasingan adalah perjalananku, penjara adalah khalwatku, dan penyiksaan terhadapku adalah jihad di jalan-Nya." (Syaikhul Islam, Ibnu Taimiyah)
"Diamnya seorang pejuang adalah berpikir, dan bicara lisannya adalah dzikir."(Fathi Yakan)
"Ikhlas itu kunci keberhasilan. Kemenangan para salafushalih adalah karena tiga hal: kekuatan iman, kebersihan hati dan keikhlasan." (Hasan Al-Banna)
Berdirilah pada zamanmu, kaulah pahlawan itu, Nak!
23 Desember 2010, pukul 03.30
(Nak, jika Allah belum menakdirkan kita berjumpa di dunia,
semoga Allah mengizinkan kita bertatap muka di syurga-Nya..)
#posted buat teman-teman sesama perempuan; yang sudah atau akan menjadi Ibu, Mari berbagi semangat wahai Perempuan: sebab engkau perempu peradaban.. ;)
Diambil dari:
--Wafiyyah Ahdiyah--
DOA MOHON NAIK GAJI ^_^
Dapat email dari kakakku (ga tau kakakku dapatnya dari siapa) yang isinya kayak gini:
Edisi wajar
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, jauhkanlah gosipnya...:p
Edisi Pak Tarno
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, tolong dibantu ya.. ! Bimsalabim jadi apa...Prok...Prok...Prok... =))
Edisi ngotot
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, tolong dicek lagi.. Mungkin salah baca...:/
Edisi Bang Haji Rhoma Irama
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlahlah, kalau tdk ada, TER...LA..LU (=|
Edisi penipu
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlahlah, kalau tdk ada,tolong isi pulsa mama,
Mama lg di jalan...!>=)
Edisi nawar
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, jam kerja dikurangin...;)
Edisi Bondan ft Fade2Black
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, ya sudahlah...>:/
Edisi bonus Q3
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji, segerakan dan jagalah.. Jangan sampe didebet lagi....({})
Edisi OVJ
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, langsung aja ke TE...KA...PE...! <=-P
Edisi Bang Napi
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji, segerakanlah, kalau tidak ada, wahai direksi : waspadalah... waspadalah...8-|
Edisi Sule
Ya Tuhan kl ada kenaikan gaji, segerakanlah
Kalau tidak ada, Ooo tidak bissa..>:/.
Edisi Aa Gym
Ya Tuhan kl ada kenaikan gaji, segerakanlah
Kalau tidak ada, jagalah hati jangan kau nodai O:)
Edisi wajar
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, jauhkanlah gosipnya...:p
Edisi Pak Tarno
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, tolong dibantu ya.. ! Bimsalabim jadi apa...Prok...Prok...Prok... =))
Edisi ngotot
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, tolong dicek lagi.. Mungkin salah baca...:/
Edisi Bang Haji Rhoma Irama
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlahlah, kalau tdk ada, TER...LA..LU (=|
Edisi penipu
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlahlah, kalau tdk ada,tolong isi pulsa mama,
Mama lg di jalan...!>=)
Edisi nawar
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, jam kerja dikurangin...;)
Edisi Bondan ft Fade2Black
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, ya sudahlah...>:/
Edisi bonus Q3
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji, segerakan dan jagalah.. Jangan sampe didebet lagi....({})
Edisi OVJ
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji segerakanlah, kalau tdk ada, langsung aja ke TE...KA...PE...! <=-P
Edisi Bang Napi
Ya Tuhan, kalau ada kenaikan gaji, segerakanlah, kalau tidak ada, wahai direksi : waspadalah... waspadalah...8-|
Edisi Sule
Ya Tuhan kl ada kenaikan gaji, segerakanlah
Kalau tidak ada, Ooo tidak bissa..>:/.
Edisi Aa Gym
Ya Tuhan kl ada kenaikan gaji, segerakanlah
Kalau tidak ada, jagalah hati jangan kau nodai O:)
Cinta Misi
Sang Khalifah termenung gundah. Sedih. Tampaknya belum ada tanda-tanda kalau kelaparan yang melanda kota Madinah akan segera berakhir. Puluhan orang meninggal sudah. Di tingkat teknis operasional rasanya semuanya sudah ia lakukan. Tapi masih adakah upaya lain yang mungkin ia lakukan?
Tidak jelas betul hubungannya. Tapi sang Khalifah kemudian merasa kalau ia membutuhkan tekad lebih besar. Cinta pada rakyat harus diekspresikan lebih nyata. Perasaan itulah yang mengantarnya kepada keputusan kecilnya: selama kelaparan ini masih berlangsung, Ummar bin Khattab tidak akan membiarkan seorang pun dari anggota keluarganya untuk makan daging, dan tidak boleh menggauli satu dari ketiga istrinya.
TIdak ada korelasi teknis. Tapi sebagai pemimpin, Umar telah menyatakan tanggung jawab dan kepedulian kepada rakyatnya. Karena ia terlibat. Sangat terlibat.
Itu sebagian penampakan dari cinta misi. Ini buah keluhuran jiwa dan keyakinan yang kuat terhadap sebuah misi. Cinta pada sebuah misi mendorong kita mencintai semua orang dan pekerjaan yang ada di sepanjang jalan menuju misi itu. Semua orang. Semua pekerjaan. Di sini, cinta bekerja seperti mesin kendaraan. Tidak penting betul siapa penumpangnya, dan jalan mana yang harus dilalui.
Keluhuran misi menguasai jiwa sang pecinta dan membuat perasaan pada orang yang kita cintai jadi beda. Kita tidak sedang mencintai sebuah “bentuk” di sini.
Yang kita cintai adalah “gerak” yang lahir dari bentuk itu: gerak dari “manusia” sebagai sebuah “entity” di alam raya. Karena itu beda warna adalah variasi yang indah. Beda karakter juga kekayaan hidup. Semua niscaya. Karena kita memerlukannya untuk melukis misi di atas kanvas kehidupan kita.
Hubungan yang terbentuk dari cinta ini adalah penyatuan pada orbit pikiran. Perasaan kita bergerak mengitari orbit itu. Perasaan adalah fungsi pikiran. Ia lahir, bergerak dan meliuk seperti seorang penari mengikuti alur lagu.
Orang yang kita cintai tidak harus memiliki perasaan yang sama. Para pecinta hanya berpikir bagaimana mencintai. Mereka tidak terganggu jika kemudian mereka tidak dicintai. Sebab mereka tidak mencintai “orangnya”. Mereka mencintai “entity”-nya. Sebab entity merupakan fungsi pencapaian misi.
Cinta inilah yang ada dan harus ada, misalnya di kalangan pada duat (dai), ulama, mujahidin, guru, pekerja sosial, pemimpin politik, seniman, wartawan dan lainnya. Karena cinta ini tertuju pada gerak, bukan bentuk, maka semua pekerjaan yang terkait dengan pencapaian misi juga jadi niscaya.
Misalnya, Khalid bin Walid. Ia mencintai “jihad”. Ia bukan menikmati “saat-saat membunuh orang”. Ia mencintai “pekerjaannya”. Karena itu,niscaya untuk mencapai misi dakwah. Maka ia menikmati kesulitan-kesulitan di jalan itu. Lebih dari apapun juga. “Berada pada suatu malam yang dingin membeku dalam sebuah pertempuran lebih aku sukai daripada tidur bersama seorang gadis di malam pengantin,” katanya.
Oleh Anis Matta
Dipublikasi ulang oleh Admin DPD PKS Sidoarjo
Tidak jelas betul hubungannya. Tapi sang Khalifah kemudian merasa kalau ia membutuhkan tekad lebih besar. Cinta pada rakyat harus diekspresikan lebih nyata. Perasaan itulah yang mengantarnya kepada keputusan kecilnya: selama kelaparan ini masih berlangsung, Ummar bin Khattab tidak akan membiarkan seorang pun dari anggota keluarganya untuk makan daging, dan tidak boleh menggauli satu dari ketiga istrinya.
TIdak ada korelasi teknis. Tapi sebagai pemimpin, Umar telah menyatakan tanggung jawab dan kepedulian kepada rakyatnya. Karena ia terlibat. Sangat terlibat.
Itu sebagian penampakan dari cinta misi. Ini buah keluhuran jiwa dan keyakinan yang kuat terhadap sebuah misi. Cinta pada sebuah misi mendorong kita mencintai semua orang dan pekerjaan yang ada di sepanjang jalan menuju misi itu. Semua orang. Semua pekerjaan. Di sini, cinta bekerja seperti mesin kendaraan. Tidak penting betul siapa penumpangnya, dan jalan mana yang harus dilalui.
Keluhuran misi menguasai jiwa sang pecinta dan membuat perasaan pada orang yang kita cintai jadi beda. Kita tidak sedang mencintai sebuah “bentuk” di sini.
Yang kita cintai adalah “gerak” yang lahir dari bentuk itu: gerak dari “manusia” sebagai sebuah “entity” di alam raya. Karena itu beda warna adalah variasi yang indah. Beda karakter juga kekayaan hidup. Semua niscaya. Karena kita memerlukannya untuk melukis misi di atas kanvas kehidupan kita.
Hubungan yang terbentuk dari cinta ini adalah penyatuan pada orbit pikiran. Perasaan kita bergerak mengitari orbit itu. Perasaan adalah fungsi pikiran. Ia lahir, bergerak dan meliuk seperti seorang penari mengikuti alur lagu.
Orang yang kita cintai tidak harus memiliki perasaan yang sama. Para pecinta hanya berpikir bagaimana mencintai. Mereka tidak terganggu jika kemudian mereka tidak dicintai. Sebab mereka tidak mencintai “orangnya”. Mereka mencintai “entity”-nya. Sebab entity merupakan fungsi pencapaian misi.
Cinta inilah yang ada dan harus ada, misalnya di kalangan pada duat (dai), ulama, mujahidin, guru, pekerja sosial, pemimpin politik, seniman, wartawan dan lainnya. Karena cinta ini tertuju pada gerak, bukan bentuk, maka semua pekerjaan yang terkait dengan pencapaian misi juga jadi niscaya.
Misalnya, Khalid bin Walid. Ia mencintai “jihad”. Ia bukan menikmati “saat-saat membunuh orang”. Ia mencintai “pekerjaannya”. Karena itu,niscaya untuk mencapai misi dakwah. Maka ia menikmati kesulitan-kesulitan di jalan itu. Lebih dari apapun juga. “Berada pada suatu malam yang dingin membeku dalam sebuah pertempuran lebih aku sukai daripada tidur bersama seorang gadis di malam pengantin,” katanya.
Oleh Anis Matta
Dipublikasi ulang oleh Admin DPD PKS Sidoarjo
Selasa, 24 Mei 2011
MEROKOK DAN KESEHATAN
MEROKOK mengganggu kesehatan, kenyataan ini tidak dapat kita pungkiri. Banyak penyakit telah terbukti menjadi akibat buruk merokok, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kebiasaan merokok bukan saja merugikan si perokok, tetapi juga bagi orang di sekitarnya.
ASAP rokok merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Bukan hanya bagi kesehatan, merokok menimbulkan pula problem di bidang ekonomi. Di negara industri maju, kini terdapat kecenderungan berhenti merokok, sedangkan di negara berkembang, khususnya Indonesia, malah cenderung timbul peningkatan kebiasaan merokok.
Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun.Laporan WHO tahun 1983 menyebutkan, jumlah perokok meningkat 2,1 persen per tahun di negara berkembang, sedangkan di negara maju angka ini menurun sekitar 1,1 persen per tahun.
Penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 64,8 persen pria dan 9,8 persen wanita dengan usia di atas 13 tahun adalah perokok. Bahkan, pada kelompok remaja, 49 persen pelajar pria dan 8,8 persen pelajar wanita di Jakarta sudah merokok.
Studi di Semarang tahun 1973 oleh Prof Boedi Darmojo mendapatkan prevalensi merokok pada 96,1 persen tukang becak, 79,8 persen paramedis, 51,9 persen pegawai negeri, dan 36,8 persen dokter.
Dalam penelitian yang dilakukan Prof Soesmalijah Soewondo dari Fakultas Psikologi UI-yang bertanya kepada sejumlah orang yang tidak berhenti merokok-diperoleh jawaban bahwa bila tidak merokok, akan susah berkonsentrasi, gelisah, bahkan bisa jadi gemuk; sedangkan bila merokok, akan merasa lebih dewasa dan bisa timbul ide-ide atau inspirasi. Faktor-faktor psikologis dan fisiologis inilah yang banyak mempengaruhi kebiasaan merokok di masyarakat.
Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Partikel yang dibebaskan selama merokok sebanyak 5 x 109 pp. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.
Dampak paru-paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM).
Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma. Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
Dampak terhadap jantung
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer. Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.
Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya.
Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.
Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.
Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.
Penyakit jantung koroner (Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak).
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK. Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer. PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
Penyakit (stroke)
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS. Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil, impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus hepatitis, kanker saluran cerna, dan lain-lain.
Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara. Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok mempengaruhi penyediaan tenaga kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematian mendadak atau kelumpuhan yang timbul jelas menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga. Pengeluaran untuk biaya kesehatan meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun pemerintah.
Kebiasaan merokok
Sudah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat. Usaha penerangan dan penyuluhan, khususnya di kalangan generasi muda, dapat pula dikaitkan dengan usaha penanggulangan bahaya narkotika, usaha kesehatan sekolah, dan penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya. Tokoh-tokoh panutan masyarakat, termasuk para pejabat, pemimpin agama, guru, petugas kesehatan, artis, dan olahragawan, sudah sepatutnya menjadi teladan dengan tidak merokok. Profesi kesehatan, terutama para dokter, berperan sangat penting dalam penyuluhan dan menjadi contoh bagi masyarakat. Kebiasaan merokok pada dokter harus segera dihentikan. They are important exemplars: they do practise what they preach. Perlu pula pembatasan kesempatan merokok di tempat-tempat umum, sekolah, kendaraan umum, dan tempat kerja; pengaturan dan penertiban iklan promosi rokok; memasang peringatan kesehatan pada bungkus rokok dan iklan rokok. Iklim tidak merokok harus diciptakan. Ini harus dilaksanakan serempak oleh kita semua, yang menginginkan tercapainya negara dan bangsa Indonesia yang sehat dan makmur.
ASAP rokok merupakan polutan bagi manusia dan lingkungan sekitarnya. Bukan hanya bagi kesehatan, merokok menimbulkan pula problem di bidang ekonomi. Di negara industri maju, kini terdapat kecenderungan berhenti merokok, sedangkan di negara berkembang, khususnya Indonesia, malah cenderung timbul peningkatan kebiasaan merokok.
Melalui resolusi tahun 1983, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan tanggal 31 Mei sebagai Hari Bebas Tembakau Sedunia setiap tahun.Laporan WHO tahun 1983 menyebutkan, jumlah perokok meningkat 2,1 persen per tahun di negara berkembang, sedangkan di negara maju angka ini menurun sekitar 1,1 persen per tahun.
Penelitian di Jakarta menunjukkan bahwa 64,8 persen pria dan 9,8 persen wanita dengan usia di atas 13 tahun adalah perokok. Bahkan, pada kelompok remaja, 49 persen pelajar pria dan 8,8 persen pelajar wanita di Jakarta sudah merokok.
Studi di Semarang tahun 1973 oleh Prof Boedi Darmojo mendapatkan prevalensi merokok pada 96,1 persen tukang becak, 79,8 persen paramedis, 51,9 persen pegawai negeri, dan 36,8 persen dokter.
Dalam penelitian yang dilakukan Prof Soesmalijah Soewondo dari Fakultas Psikologi UI-yang bertanya kepada sejumlah orang yang tidak berhenti merokok-diperoleh jawaban bahwa bila tidak merokok, akan susah berkonsentrasi, gelisah, bahkan bisa jadi gemuk; sedangkan bila merokok, akan merasa lebih dewasa dan bisa timbul ide-ide atau inspirasi. Faktor-faktor psikologis dan fisiologis inilah yang banyak mempengaruhi kebiasaan merokok di masyarakat.
Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Partikel yang dibebaskan selama merokok sebanyak 5 x 109 pp. Komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen dan senyawa hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol, dan kadmium.
Dampak paru-paru
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM).
Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma. Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.
Dampak terhadap jantung
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer. Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.
Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya.
Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.
Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.
Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.
Penyakit jantung koroner (Merokok terbukti merupakan faktor risiko terbesar untuk mati mendadak).
Risiko terjadinya penyakit jantung koroner meningkat 2-4 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok. Risiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian menunjukkan bahwa faktor risiko merokok bekerja sinergis dengan faktor-faktor lain, seperti hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap tercetusnya PJK. Perlu diketahui bahwa risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan 50 persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan. Akibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah, merokok jelas akan merusak pembuluh darah perifer. PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan vena di tungkai bawah atau tangan sering ditemukan pada dewasa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
Penyakit (stroke)
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan merokok. Risiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
Dalam penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan Inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah 14,5 bulan. Penurunan kekebalan tubuh pada perokok menjadi pencetus lebih mudahnya terkena AIDS sehingga berhenti merokok penting sekali dalam langkah pertahanan melawan AIDS. Kini makin banyak diteliti dan dilaporkan pengaruh buruk merokok pada ibu hamil, impotensi, menurunnya kekebalan individu, termasuk pada pengidap virus hepatitis, kanker saluran cerna, dan lain-lain.
Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi individu, keluarga, perusahaan, bahkan negara. Penyakit-penyakit yang timbul akibat merokok mempengaruhi penyediaan tenaga kerja, terutama tenaga terampil atau tenaga eksekutif, dengan kematian mendadak atau kelumpuhan yang timbul jelas menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan produktivitas tenaga kerja menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit bagi individu dan keluarga. Pengeluaran untuk biaya kesehatan meningkat, bagi keluarga, perusahaan, maupun pemerintah.
Kebiasaan merokok
Sudah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan tanggung jawab dari segenap lapisan masyarakat. Usaha penerangan dan penyuluhan, khususnya di kalangan generasi muda, dapat pula dikaitkan dengan usaha penanggulangan bahaya narkotika, usaha kesehatan sekolah, dan penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya. Tokoh-tokoh panutan masyarakat, termasuk para pejabat, pemimpin agama, guru, petugas kesehatan, artis, dan olahragawan, sudah sepatutnya menjadi teladan dengan tidak merokok. Profesi kesehatan, terutama para dokter, berperan sangat penting dalam penyuluhan dan menjadi contoh bagi masyarakat. Kebiasaan merokok pada dokter harus segera dihentikan. They are important exemplars: they do practise what they preach. Perlu pula pembatasan kesempatan merokok di tempat-tempat umum, sekolah, kendaraan umum, dan tempat kerja; pengaturan dan penertiban iklan promosi rokok; memasang peringatan kesehatan pada bungkus rokok dan iklan rokok. Iklim tidak merokok harus diciptakan. Ini harus dilaksanakan serempak oleh kita semua, yang menginginkan tercapainya negara dan bangsa Indonesia yang sehat dan makmur.
Minggu, 22 Mei 2011
Pendaftaran Siswa Baru Tahun Akademik 2011-2012
Pendaftaran
Gel. I 1 April 2011 s.d 20 Mei 2011
Tes Seleksi Gel. I 22 Mei 2011
Pengumuman Tes 24 Mei 2011
Daftar ulang 24-28 Mei 2011
Gel. II 23 Mei 2011– 24 Juni 2011
Tes Seleksi Gel.II 25 Juni 2011
Pengumuman Tes 27 Juni 2011
Daftar Ulang 27 Juni—2 Juli 2011
Orientasi Siswa 11-13 Juli 2011
Syarat Pendaftaran
(a) usia 6-7 tahun
(b) Fotokopi akte kelahiran (@2 lembar)
(c) Fotokopi Surat Kelulusan TK/sederajat
(d) Fotokopi Rapor terakhir (pindahan)
(e) Pas Foto 4x6 dan 2x3 (@2 lembar)
(f) Biaya Pendaftaran
Gel I Rp. 100.000,00
Gel II Rp. 100.000,00
Gel. I 1 April 2011 s.d 20 Mei 2011
Tes Seleksi Gel. I 22 Mei 2011
Pengumuman Tes 24 Mei 2011
Daftar ulang 24-28 Mei 2011
Gel. II 23 Mei 2011– 24 Juni 2011
Tes Seleksi Gel.II 25 Juni 2011
Pengumuman Tes 27 Juni 2011
Daftar Ulang 27 Juni—2 Juli 2011
Orientasi Siswa 11-13 Juli 2011
Syarat Pendaftaran
(a) usia 6-7 tahun
(b) Fotokopi akte kelahiran (@2 lembar)
(c) Fotokopi Surat Kelulusan TK/sederajat
(d) Fotokopi Rapor terakhir (pindahan)
(e) Pas Foto 4x6 dan 2x3 (@2 lembar)
(f) Biaya Pendaftaran
Gel I Rp. 100.000,00
Gel II Rp. 100.000,00
Akar Pendidikan Karakter itu Ahlak!
Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah bersabda,
"Akmalul mu'miniina iimaanan ahsanuhum huluqoo, wa hiyaarukum hiyaa rukum linisaa'ihim"
artinya: "Kaum mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik ahlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada isterinya." (HR. Tirmidzi)
Al-Hasan al-Bashri berkata, "Hakikat ahlak yang luhur ialah mencurahkan kebaikan, menahan diri dari menyakiti dan berwajah manis."
Al-Baji berkata: "Memperbagus ahlak ialah dengan menampakkan ahlak kepada siapa yang bergaul dengannya, atau membalasnya dengan senyuman, kesantunan, belas kasih, kesabaran dalam mengajar dan kasih sayang kepada anak kecil dan orang dewasa."
"Akmalul mu'miniina iimaanan ahsanuhum huluqoo, wa hiyaarukum hiyaa rukum linisaa'ihim"
artinya: "Kaum mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik ahlaknya, dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik kepada isterinya." (HR. Tirmidzi)
Al-Hasan al-Bashri berkata, "Hakikat ahlak yang luhur ialah mencurahkan kebaikan, menahan diri dari menyakiti dan berwajah manis."
Al-Baji berkata: "Memperbagus ahlak ialah dengan menampakkan ahlak kepada siapa yang bergaul dengannya, atau membalasnya dengan senyuman, kesantunan, belas kasih, kesabaran dalam mengajar dan kasih sayang kepada anak kecil dan orang dewasa."
Sabtu, 21 Mei 2011
Mengapa Masuk Abror Harus di Tes?
Tes (assesment) berbeda dengan penilaian (evaluation. Jika penilaian atau ujian pada umumnya anak harus bisa mengerjakan semua hal yang diujiankan dengan gemilang. Namun, tes berfungsi untuk menggali sejauhmana pengetahuan dan kemampuan anak. Jadi, tidak masalah jika untuk memasuki SD, anak harus dites. Orang tua seharusnya tsiqoh/ percaya pada anak, tidak membatasi gerak anak. Sesungguhnya, anak mempunyai potensi yang jauh lebih besar dari yang orang tua kira.
Memang tidak ada perintah dari depdiknas anak memasuki SD harus dites. Sesungguhnya tes ini menjadi progress report guru ke depan. Anak, misalnya, ketika lulus TK sudah bisa membaca, terampil menghitung, sudah piawai praktik fiqih (wudhu, shalat), hafal juz amma sampai Q.S Al-ghosiyyah,dll. Bila tahu output lulusan TK seperti itu, maka guru SD harus ancang-ancang agar kurikulum yang ditawarkan mampu memenuhi bakat mereka, menunjang, bukan malah dibawah hasil output TK.
Selain itu, setelah tes kognitif, maka yang ditawarkan adalah tes motorik kasar, tes motorik halus. Ini berfungsi untuk mengetahui keterampilan anak, apakah anak tremor/ kekakuan otak, atau tidak. Kemudian, tes keterampilan hidup (bangun, mandi, berpakaian sendiri).
Memang tidak ada perintah dari depdiknas anak memasuki SD harus dites. Sesungguhnya tes ini menjadi progress report guru ke depan. Anak, misalnya, ketika lulus TK sudah bisa membaca, terampil menghitung, sudah piawai praktik fiqih (wudhu, shalat), hafal juz amma sampai Q.S Al-ghosiyyah,dll. Bila tahu output lulusan TK seperti itu, maka guru SD harus ancang-ancang agar kurikulum yang ditawarkan mampu memenuhi bakat mereka, menunjang, bukan malah dibawah hasil output TK.
Selain itu, setelah tes kognitif, maka yang ditawarkan adalah tes motorik kasar, tes motorik halus. Ini berfungsi untuk mengetahui keterampilan anak, apakah anak tremor/ kekakuan otak, atau tidak. Kemudian, tes keterampilan hidup (bangun, mandi, berpakaian sendiri).
Senin, 09 Mei 2011
Di Abror Sedang Musim Nikah =)
Jikalau ditanya, di Abror sedang musim apa? Jawabannya musim nikah. Subhanallah...
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan mahluknya berpasang-pasangangan. hal itu tidak lain semata-mata untuk mengingat kebesaran Allah SWT (Q.S Adz-Dzariyat: 56).
Berikut ini daftar guru Abror yang Insya Allah akan bersegera untuk menggenapkan dien-nya.
1. Bu Yeni (wali kelas 1B)
2. Bu Deasy (wali kelas 1A)
3. Pak Ramdan (guru bidang study bahasa Inggris/guru pendamping kelas 3)
4. Pak Eki (wali kelas kelas 2)
Barakallahulaka wabaroka 'alaika wajama'a bainakuma fikhoir. aamiin. Semoga Allah memberi kesabaran, kelapangan, kejernihan hati, ketajaman fikiran, dan kemurahan hari juga kelapangan rezeki bagi para calon dan mempelainya masing-masing. Aamiin.
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan mahluknya berpasang-pasangangan. hal itu tidak lain semata-mata untuk mengingat kebesaran Allah SWT (Q.S Adz-Dzariyat: 56).
Berikut ini daftar guru Abror yang Insya Allah akan bersegera untuk menggenapkan dien-nya.
1. Bu Yeni (wali kelas 1B)
2. Bu Deasy (wali kelas 1A)
3. Pak Ramdan (guru bidang study bahasa Inggris/guru pendamping kelas 3)
4. Pak Eki (wali kelas kelas 2)
Barakallahulaka wabaroka 'alaika wajama'a bainakuma fikhoir. aamiin. Semoga Allah memberi kesabaran, kelapangan, kejernihan hati, ketajaman fikiran, dan kemurahan hari juga kelapangan rezeki bagi para calon dan mempelainya masing-masing. Aamiin.
Kerinduan
Sabtu, 7 Mei 2011 kemarin ada taushiyah yang cukup menggelitik di hati saya. Kepala sekolah kami, Pak Sukirman berbicara,
"Suatu ketika Umar meminta izin pada Abu bakar untuk bergegas meninggalkannya dalam suatu aktivitas. Abu bakar hanya termenung kala itu. Ia bergumam, "Duhai, Apakah ia tidak memiliki lagi sedikit kerinduan untuk bersama-sama denganku? Tak adakah sedikit saja, kerinduan? Padahal aku menginginkan ia ada disampingku, menunaikan aktivitas bersama..."
Setiap guru, mungkin ada sedikit kerinduan untuk bersegera pulang ke rumah entah itu untuk bertemu anaknya, atau melakukan aktivitas lain di luar Abror. namun, adakah sedikit kerinduan untuk berkumpul bersama-sama di sini? Hanya untuk bercengkrama, memikirkan anak-anak didik, mewujudkan visi dan misi Abror? Semoga kita termasuk orang-orang yang mencintai saudaranya, lebih dari dirinya sendiri, hingga tercapailah tingkatan ukhuwwah tertinggi, sholamatuss shadr (lapang dada). Aamiin.
"Suatu ketika Umar meminta izin pada Abu bakar untuk bergegas meninggalkannya dalam suatu aktivitas. Abu bakar hanya termenung kala itu. Ia bergumam, "Duhai, Apakah ia tidak memiliki lagi sedikit kerinduan untuk bersama-sama denganku? Tak adakah sedikit saja, kerinduan? Padahal aku menginginkan ia ada disampingku, menunaikan aktivitas bersama..."
Setiap guru, mungkin ada sedikit kerinduan untuk bersegera pulang ke rumah entah itu untuk bertemu anaknya, atau melakukan aktivitas lain di luar Abror. namun, adakah sedikit kerinduan untuk berkumpul bersama-sama di sini? Hanya untuk bercengkrama, memikirkan anak-anak didik, mewujudkan visi dan misi Abror? Semoga kita termasuk orang-orang yang mencintai saudaranya, lebih dari dirinya sendiri, hingga tercapailah tingkatan ukhuwwah tertinggi, sholamatuss shadr (lapang dada). Aamiin.
Langganan:
Postingan (Atom)